ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA
SISTEM
SIRKULASI DARAH
Disusun
oleh:
1.
Maulidya R. H (31116125)
2.
Novi Nurbaety (31116130)
3.
Riska Sindy A. (31116136)
4.
Widia Astuti (31116147)
PRODI S1 FARMASI
STIKes BAKTI TUNAS HUSADA
Jl.
CILOLOHAN No. 36 TASIKMALAYA
2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur
kehadirat Allah ‘azza wajalla, sehingga
dengan nikmat sehat yang Allah limpahkan kepada kami, kami dapat menyelesaikan
tugas mata kuliah anatomi dan fisiologi
manusia yang diberikan oleh Ibu Nur Laili Dwi Hidayati, M.Si. mengenai
sistem sirkulasi darah.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan ataupun tata bahasanya. Oleh karena itu
kami menerima segala saran dan kritik agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah sistem
sirkulasi darah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Tasikmalaya, oktober 2016
Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Manusia membutuhkan oksigen
sebagai sumber bahan bakar penghasil energi yang diangkut melalui sistem
sirkulasi peredaran darah. Sistem sirkulasi merupakan transport pada tubuh yang
membawa makanan, oksigen, air dan semua zat eseensial lain ke sel- sel jaringan
dan membawa kembali ke produk sisanya. Sistem sirkulasi terdiri dari jantung
yang berfungsi sebagai pompa darah beroksigen ke seluruh tubuh dan memompa
darah yang mengandung karbondioksida ke paru- paru. Alat sirkulasi manusia yang
paling utama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan jantung
dan pembuluh darah. Pada manusia terdapat juga limfe atau getah bening yang
diedarkan melalui pembuluh limfe. Sistem pembuluh darah berfungsi sebagai
tempat mengalirnya darah dari jantung menyebar ke seluruh tubuh dan kembali ke
jantung.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana anatomi dan
fisiologi dalam sistem sirkulasi darah
1.2.2
Apa saja faktor yang mempengaruhi metabolisme dan fungsi sirkulasi darah?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1
Menjelaskan
anatomi dan fisiologi dalam sistem sirkulasi darah
1.3.2
Menjelaskan
faktor yang mempengaruhi metabolisme dan fungsi sirkulasi darah
1.4
Manfaat
Penulisan
1.4.1
Mengetahui
anatomi dan fisiologi dalam sistem sirkulasi darah
1.4.2
Menjelaskan
faktor yang mempengaruhi metabolisme dan fungsi sirkulasi darah
BAB
II
PEMBAHASAN
1. JANTUNG
Jantung terdiri dari tiga tipe otot,
yaitu : otot atrium, otot ventrikel dan serat otot khusus
pengantar rangsangan, otot ventrikel dan otot atrium memiliki kontraksi yang
sama dengan otot rangka dengan kontraksi yang lebih lama. Sedangkan serat otot
khusus pengantar rangsangan benkontraksi dengan sangat lemah, karena serat
serat ini hanya mengandung sedikit serat kontraktif, serat ini juga menghambat
irama dan kecepatan konduksi.
Fungsi
umum otot jantung :
1. Sifat
ritmitas/otomatis : meskipun tanpa adanya rangsangan dari luar, jantung tetap
dapat berkontraksi, kaena jantung memiliki rangsangan atau impuls sendiri. Pada
kedaan fisiologis sel sel miokardium memiliki daya kontraktilitas tinggi.
2. Mengikuti
hukum gagal atau tuntas : seluruh jantung akan berkontraksi maksimal apabila
impuls mencapai ambang rangsanga otot jantung,karena sususan jantung sensitif
sehingga otot jantung segera mencapai semua bagian jantung.
3. Tidak dapat berkpntraksi tetanik : upaya tubuh
untuk melindungi diri adalah refraktor
absolut pada jantung berlangsung hingga sepertiga relaksasi jantung
4. Panjang
awal otot mempengaruhi kekuatan kontraksi : serat otot jantung akan bertamah
panjang apabia voume diastoliknya bertambah.
Metabolisme
dan kerja jantung
Otot jantung seperti otot kerangka yang
menggunakan enzim kimia, untuk
menyelenggarakan kontraksi. Proses metabolisme jantung adalah aerobik yang
membutuhkan oksigen dan berhubungan erat dengan proses metabolisme, pada
kondisi basal konsumsi oksigen jantung
7-10ml/ 100 gram miokardium/ menit. Jantung memompa darah melalui dua sistem
sirkulasi, darah yang dihasilkan dari peredaran arah besar mengandung sedikit
osksigen dan memasuki atrium kanan melalui vena kava
superior dan inferior menuju ventrikel kanan. Dari sini darah dipompa menuju
paru-paru, tempat darah memperoleh oksigen dan meninggalkan karbon dioksida. Darah yang sudah mengandung oksigen kembali menuju
atrium kiri, melewati ventrikel kiri dan dipompa menuju seluruh tubuh melalui aorta
di mana oksigen dipakai dan melalui metabolisme menjadi karbon dioksida.
Ditambah lagi, darah juga membawa nutrisi dari hati menuju berbagai organ
tubuh, sementara membawa zat sisa menuju hati dan ginjal. Normalnya, jumlah
darah yang terpompa menuju paru-paru sama dengan jumlah darah yang terpompa ke
seluruh tubuh. Pembuluh vena memompa darah menuju jantung dan membawa darah
yang kaya karbon dioksida - kecuali vena pulmonaris dan vena pada sistem
pencernaan. Arteri membawa darah keluar jantung, membawa oksigen selain pada
arteri pulmonaris. Jarak yang jauh dari jantung membuat pembuluh vena memiliki
tekanan yang lebih kecil dari pembuluh arteri. Ketika beristirahat, jantung
berdetak kurang lebih 72 kali per menit. Latihan fisik biasanya mengangkat
jumlahnya, namun jumlah melambat selama beberapa waktu, yang baik untuk jantung.
Siklus jantung
Jantung memiliki empat pompa
yang terpisah, dua pompa primer atrium dan dua pompa tenaga ventrikel.periode akhir kontraksi
jantung sampai kontraksi berikutnya dinamakan siklus jantung, tiap tiap siklus dimulai
oleh timbulnya potensial aksi secara spontan. Simpul sinoatrial terletak pada
dinding posterial atrium dekstra dekat muara vena kava superior. Potensial aksi
berjalan dengan cepat melalui berkas antrio ventrikular ke dalam ventrikel,
karena susunan khusus sistem penghantar atrium ke ventrikel terdapat
perlambatan 1/10 detik. Al ini emungkinkan atrium berkontraksi mendahului
ventrikel.antrium bekerja sebgai pompa primer bagi ventrikel dan ventrikel
menyediakan sumber tenaga utama bagi pergerakan darah melalui sistem vaskular.
Pada setiap siklus jantung terjadi sitole dan diastole secara berurutan dan
teratur dengan adanya katup jantung yang terbuka dan tertutup maka pada saat
itu jantung bekerja sebagai pemompa darah agar darah dapat berdedar ke seluruh
tubuh. Selama terjadi siklus jantung ada perubahan tekanan di dalam rongga
jantung sehingga terdapat perbedaan tekanan. Perbedaan tekanan menyebabkan
darah mengalir dari ronga yang tekanannya lebih tinggi menuju rongga yang
tekanannya lebih rendah. Dalam keadaan normal darah mengalir terus dari vena
vena besar kedalam atrium diperkirakan 70% aliran itu langsung mengalir dari
atriium ke ventrikel walaupun atrium belum berkontraksi. Kontraksi atrium
menyebabkan pengisian 30% karena atrium hanya berfungsi sebagai pompa primer.
Kira kira 30% tambahan efektivitas, jantung terus akan terus bekerja dengan
maksial pada saat kita sedang melakukan istirahat normal.
Ventrikel adalah ruang jantung yang mempunyai tanggung
jawab untuk memompa darah meninggalkan
jantung Sumber lain menjelaskan bahwa ventrikel adalah dua bilik besar yang
tugasnya menerima darah dari atria (bilik yang lebih kecil dalam jantung) dan
juga berkontraksi untuk memompa darah yang berada di dalam keluar jantung dan
ke seluruh organ tubuh.
Darah kotor dari tubuh masuk ke atrium kanan, kemudian
melalui katup yang disebut katup trikuspid mengalir ke ventrikel kanan. Nama
trikuspid berhubungan dengan adanya tiga daun jaringan yang terdapat pada
lubang antara atrium kanan dan ventrikel kanan. Kontraksi ventrikel akan
menutup katup trikuspid, tetapi membuka katup pulmoner yang terletak pada
lubang masuk arteri pulmoner.
Darah masuk ke dalam arteri pulmoner yang
langsung bercabang-cabang menjadi cabang kanan dan kiri yang masing-masing
menuju paru-paru kanan dan kiri. Arteri-arteri ini bercabang pula sampai
membentuk arteriol.
Arteriol-arteriol memberi darah ke pembuluh kapiler
dalam paru-paru. Di sinilah darah melepaskan karbondioksida dan mengambil
oksigen. Selanjutnya, darah diangkut oleh pembuluh darah yang disebut venul,
yang berfungsi sebagai saluran anak dari vena pulmoner. Empat vena pulmoner
(dua dari setiap paru-paru) membawa darah kaya oksigen ke atrium kiri jantung.
Hal ini merupakan bagian sistem sirkulasi yang dikenal sebagai sistem pulmoner
atauperedaran darah kecil.
Dari atrium kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri
melalui katup bikuspid. Kontraksi ventrikel akan menutup katup bikuspid dan
membuka katup aortik pada lubang masuk ke aorta. Cabang-cabang yang pertama
dari aorta terdapat tepat di dekat katup aortik. Dua lubang menuju ke
arteri-arteri koroner kanan dan kiri.
Arteri koroner ialah pembuluh darah yang memberi makan
sel-sel jantung. Arteri ini menuju arteriol yang memberikan darah ke pembuluh
kapiler yang menembus seluruh bagian jantung. Kemudian, darah diangkut oleh
venul menuju ke vena koroner yang bermuara ke atrium kanan. Sistem sirkulasi
bagian ini disebut sistem koroner. Selain itu, aorta dari ventrikel kiri
juga bercabang menjadi arteri yang mengedarkan darah kaya oksigen ke seluruh
tubuh (kecuali paru-paru), kemudian darah miskin oksigen diangkut dari jaringan
tubuh oleh pembuluh vena ke jantung (atrium kanan). Peredaran darah ini disebut
peredaran darah besar.
2. Darah
Darah adalah jaringan cair yang berisi
bahan interseluler yaitu cairan plasma yang didalamnya terdapat sel darah, gas
oksigen dan karbondioksida, hormone- hormone, enzim dan antigen. Darah juga
berisi bahan organic meliputi glukosa, lemak, urea, asam urat, kreatinin,
kolesterol dan asam amino. Volume darah secara keseluruhan kira- kira 5 liter
dimana 55% adalah cairan dan 45% adalah terdiri atas sel darah. Angka ini
dinyatakan dalam nilai hematokrit atau volume sel darah yang dipadatkan.
A. Komposisi
Darah
Meskipun terlihat seperti cair namun
darah terdiri dari bagian yang cair
dan padat. Jika menggunakan mikroskop
akan terlihat benda bundar kecil di dalam darah yang disebut dengan korpuskulus
darah atau yang biasa dikenal dengan sel darah. Sel- sel darah merupakan cairan
yang padat sementara cairannya disebut dengan plasma.
1. Plasma
Plasma adalah bagian cairan darah yang
jernih berwarna kekuningan mirip cairan
dalam luka lepuh. Plasma terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
a. Air
yang berfungsi untuk mencuci sel- sel tubuh dan memperbaharui air yang terdapat
di dalam sel- sel tersebut.
b. Garam
Mineral yang terdiri dari garam- garam klorida, fosfat dan karbonat dari
natrium, kalium dan kalsium yang berfungsi sebagai larutan penyangga yang dapat menetralisir asam atau basa dalam
tubuh dan mempertahankan harga pH.
c. Protein
plasma yang terdiri dari albumin, globulin, fibrinogen, protombrin, dan
heparin. Protein plasma membuat konsistensi darah lengket yang disebut dengan
viskositas yang berguna untuk mencegah cairan berlebihan menembus dinding
kapiler masuk ke dalam jaringan.
d. Zat
– zat nutrisi yang merupakan sisa hasil dari metabolisme karbohidrat, protein
dan leamk yaitu glukosa, asam amino, asam lemak dan gliserol.
e. Gas
terlarut yang terdiri dari oksigen, karbondioksida dan nitrogen.
f. Sisa
– sisa produk jaringan yaitu urea, asam urat dan kreatinin.
g. Antibodi
yang berfungsi untuk melindungi badan dari infeksi bakteri.
h. Hormon
dan enzim.
2. Sel
Darah
Sel
darah dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu :
a. Sel
Darah Merah (Eritrosit)
Sel
darah merah berupa cakram kecil yang kedua permukaannya
cekung. Sel darah berjumlah sekitar 5.000.000 per mm3 dan berukuran
diameter 7,2 mikrometer. Strukturnya terdiri dari stroma yang berisi massa hemoglobin
dan fungsi sel darah merah yaitu membawa oksigen dari paru- paru ke jaringan
dan karbondioksida dari jaringan ke paru- paru. Sel darah merah memerlukan
protein dan zat besi untuk kesehatan esensial tubuh. Sel darah merah dibentuk
dalam sumsum tulang, terutama dari tulang pendek, pipih dan tak beraturan dari
jaringan kanselus pada ujung tulang pipa, dari sumsum dalam batang iga- iga dan
dari sternum. Sel ini tidak mempunyai nucleus tetapi berisi suatu protein
khusus yaitu hemoglobin. Hemoglobin adalah protein yang mengandung zat besi dan
mempunyai afinitas terhadap oksigen sehingga dapat membentuk oksihemoglobin
yang memberikan darah warna merah terang. Jumlah hemoglobin dalam darah normal
berkisar 15 gram setiap 100 ml darah.
b. Sel
Darah Putih ( Leukosit )
Sel
darah putih berbentuk lebih besar dari sel darah merah namun
jumlahnya lebih kecil rata- rata sekitar 8000 per mm3 sel darah.
Dengan bantaun granulosit dan monosit,
fungsi sel darah putih yaitu dapat mengepung daerah yang terkena infeksi atau
cedera, menangkap organism hidup dan menghancurkannya dan menyingkirkan bahan
bahan seperti kotoran ketika terdapat luka. Leukosit dibagi menjadi 3 jenis
yaitu :
1)
Leukosit
polimorfonuklear (granulosit) membentuk 75% jumlah seluruh leukosit dan
diproduksi di dalam sum- sum merah tulang. Leuksoit dapat dibedakan lagi
menjadi 3 jenis pewarnaan yaitu Neutrofil ( menyerap zat warna asam dan basa),
Eosinofil (menyerap zat warna asam dan terlihat merah), dan Basofil (menyerap
zat warna alkali dan terlihat biru).
2)
Limfosit membentuk 20%
jumlah sel darah putih yang diproduksi dalam kelenjar getah bening dan berperan
dalam produksi antibody. Limfosit dibentuk di dalam kelenajr limfe dan sumsum
tulang dimana limfosit tidak mampu untuk bergerak secara bebas.
3)
Monosit membentuk 5%
jumlah sel darah putih yang berukuran paling besar, dapat membentuk nucleus dan
dapat melakukan gerakan amuboid dan mempunyai sifat fagosit.
c. Trombosit
Trombosit
berukuran sepertiga ukuran sel darah
merah yang jumlahnya
sekitar 300.000 per mm3 darah dan diproduksi di dalam sumsum tulang serta
berperan dalam pembekuan darah. Proses pembekuan darah dirangsang oleh
pembentukan thrombin dari aktivasi protombin yang dihasilkan oleh system
ektrinsik dan system intrinsic. Sehingga proses akhirnya akan membentuk bekuan
fibrin (tak larut) dan fibrinogen (larut) yang kemudian setelah terbentuk
pembekuan akan dipecah oleh enzim yang disebut plasmin.
B. Proses
Pembekuan Darah
Bila ditumpahkan darah cepat menjadi
lekat dan segera mengendap menjadi kental berwarna merah.
Endapan itu akan menggumpal dan mengeluarkan cairan bening berwarna kuning yang
disebut dengan serum. Bila darah dilihat melalui mikroskop maka akan Nampak
benang- benang fibrin yang terbentuk dari fibrinogen oleh kerja thrombin. Trombin
adalah alat untuk mengubah fibrinogen menjadi benang fibrin. Trombin tidak ada
dalam darah normal yang ada dlam pembuluh tetapi ada zat protombin yang dapat
diubah menjadi thrombin oleh trombokinase (zat penggerak yang dilepaskan ke
darah sebagai tempat luka). Trombokinase terbentuk karena adanya kerusakan pada
trombosit sehingga terjadi penggumpalan darah. Untuk menghasilkan penggumpalan
maka garam kalsium harus dalam keadaan normal dalam darah, sel yang terluka
dapat membebaskan trombokinase, adanya thrombin yang terbentuk dari protombin
dan fibrin yang terbentuk dari fibrinogen.
C. Fungsi
Darah
Darah merupakan salah satu bagian
terpenting untuk organ tubuh manusia, sehingga darah mempunyai beberapa fungsi
yaitu :
1. Membawa
air dan nutrient ke jaringan.
2. Membawa
oksigen ke jaringan dalam bentuk oksihemoglobin.
3. Membawa
produk sisa ke organ yang akan menyekresikannya.
4. Melawan
infeksi bakteri melalui kerja sel darah putih dan antibodi.
5. Membawa
zat yang dibutuhkan kelenjar untuk menghasilkan sekresi.
6. Mendistribusikan
panas secara merata ke seluruh tubuh dengan demikian mengatur suhu tubuh.
7. Menghentikan
pendarahan melalui proses pembekuan.
3.
SISTEM PEMBULUH DARAH
Pembuluh Darah
adalah prasarana jalan bagi aliran darah ke seluruh tubuh. Saluran darah ini
merupakan sistem tertutup dan jantung sebagai pemompa darah. Fungsi pembuluh darah adalah mengangkut
(transportasi) darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh dan mengangkut
kembali darah yamg sudah dipakai kembali ke jantung. Selain itu juga darah mengangkut
gas-gas, zat makanan, sisa metabolisme, hormon, antibodi, dan keseimbangan
elektrolit.
Aliran
darah dalam tubuh terdiri dari :
1. Aliran
darah koroner. Aliran darah yang mendistribusikan darah didalam otot jantung
melalui pembuluh darah utama:
a. Arteri
koronaria kanan yang menguras distribusi nutrisi dan daerah otot jantung kanan
depan dan belakang serta otot jantung kiri bagian belakang bawah berhadapan
dengan diafragma.
b. Arteri
intraventrikular anterior memberi darah untuk otot jantung kiri depan dan septum
jantung, mengurus distribusi darah untuk daerah otot jantung kiri bagian
lateral kiri dan otot jantung kiri bagian posterior. Bila terjadi sumbatan
aliran darah koroner pada satu cabang maka akan menyebabkan iskemia infark
miokar didaerah tertentu.
2. Aliran
darah portal. Aliran darah balik, darah vena yang berasal dari (usus halus,
usus besar, lambung, limpa, dan hati). Aliran darah sistem portal ini mempunyai
satu pintu keluar yaitu vena porta ke arteri hepatika menuju ke hati keluar ke
vena hepatika, masuk ke jantung melalui vena kava inferior. Hati merupakan
organ terbesar yang memproses bermacam-macam jenis reaksi kimia, dan menerima
zat makanan dari sistem pencernaan. Kerusakan struktur jaringan hati
menyebabkan aliran darah tidak lancar karena jaringan hati mengerut sehingga
darah tidak dapat dialirkan.
3. Aliran
darah pulmonal. Aliran darah dari ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis
kemudian bercabang ke paru kiri dan paru kanan, bercabang ke alveoli (kapiler
alveoli) sekeliling aliviolo tempat terjadinya difusi gas O2 dan CO2.
CO2 lebih banyak berdifusi pada rongga alveoli menuju kapiler darah.
Darah yang kaya oksigen mengalir menuju vena pulmonalis sinistra dan vena
pulmonalis dekstra masuk ke atrium kiri terus ke ventrikel sinistra, siap
dipompakan ke aliran darah sistemik.
4. Aliran
darah sitemik. Mulai dari ventrikel sinistra ke aotra masuk ke seluruh tubuh.
Pembuluh darah arteri bercabang menjadi atreriole, kemudian menjdi kapiler
masuk ke dalam jaringan/sel, keluar menjadi kapiler vena (venolus), kemudian
menjadi vena, masuk kembali ke jantung melalui vena kava superior dan vena kava
inferior.
A. Arteri
Arteri atau pembuluh
darah nadi merupakan pembuluh darah yang keluar
dari jantung yang membawa darah ke seluruh tubuh dan alat tubuh. Pembuluh darah
yang paling besar keluar dari ventrikel sinistra, disebut aorta. Arteri
mempunyai dinding yang tebal dan kuat tetapi mempunyai sifat yang sangat
elastis, terdiri dari tiga lapisan:
1. Tunika
intima (interna) : lapisan yang paling
dalam, berhubungan dengan darah, terdiri dari lapisan endotelium dan jaringan
fibrosa.
2. Tunika
media : lapisan tengah yang terdiri dari jaringan otot polos sifatnya sangat
elastis, mempunyi sedikit jaringan fibrosa, karena susunan otot tunika ini
arteri dapat berkontraksi dan berdilatasi.
3. Tunika
eksterna (adventitia) : lapisan yang paling luar terdiri dari jaringan ikat
gembur untuk memperkuat dinding arteri, jaringan fibrotik yang elastis.
Arteri mendapat darah dari pembuluh
darah halus yang mengalir didalamnya, berfungsi
memberi nutrisi pada pembuluh tersebut yang disebut vosa vasorum. Arteri dapat
berkontraksi dan berdilatasi disebabkan pengaruh susunan saraf onotom.
1)
Aorta
Aorta
merupakan pembuluh darah arteri yang paling besar, keluar dari jantung
bagian ventrikel sinistra aorta asendens membelok ke belakang melalui radiks pulmonalis
sinistra, turun sepanjang kolumnna ventebralis menembus diafragma, turun ke
abdomen. Jalan arteri terdiri dari tiga bagian :
1. Aorta asenden,
muncul pada basis ventrikel sinistra berjalan ke atas dan ke depan. Panjangnya
kira-kira 5 cm, mempunyai cabang A. Koronaria dekstra berasal dari sinus
anterior aorta, A. Koronaria sinistra berasal dari sinus posterior sinsitra.
Kedua arteri ini memberikan darah untuk jantung.
2. Arkus aorta
merupakan lanjutan dari aorta asendens, melengkung ke arah kiri, terletak
dibelakang manubrium sterni, berjalan ke atas, ke belakang, dan ke kiri depan
trakea, kemudian berjalan ke bawah sebelah kiri trakea setinggi alungus sterni.
Arkus aorta mempunyai cabang A brakhiosefalika, A. Subklavia sinistra, dan A.
karotis komunis sinistra.
3. Aorta desendens,
adalah lanjutan dari arkus aorta, menurun mulai dari vertebrae torakalis IV
sampai vertebrrae lumbalis IV. Aorta berjalan disebelah kiri korpus vertebrae
setinggi angulus sterni, berjalan ke bawah mediastinum posterior sampai
vertebrae XII, melewati hiatus aortikus diafragma. Digaris tengah melanjutkan
diri ke bawah sampai lumbalis IV. Aorta ini mempunyai cabang:
a. Aorta torakalis
: mulai dari sebelah kiri tepi bawah korpus vertebrae torakalis IV, setinggi
angulus sterni, berjalan ke bawah dalam mediasternum posterior sampai vertebrae
torakal XII, melewati hiatus aortikus diafragma.
b. Aorta abdominalis
: mulai pada vertebrae torakalis XII sampai ke lumbalis IV, bercabang dua
menjadi A. iliaka komunis dekstra dan A. iliaka komunis sinistra.
Pembuluh darah utama
dimulai dari aorta yang keluar dari ventikel sinistraa melalui belakang kanan
arteri pulmonalis, membelok ke belakang, melalui radiks pulmonalis kemudian
turun sepanjang kolumna vertebralis, menembus diafragma, selanjutnya ke rongga
panggul, berakhir pada anggota gerak bawah.
2)
Arteri
Kepala dan Leher
Arteri kepala dan leher disuplai oleh
arteri karotis komunis dekstra san arteri karotis komunis
sinistra. Bagian dekstra agak pendek, merupakan cabang dari A. anonima dan
sinistra, lebih panjang karena langsung dari arkus aorta.
Pada masing-masing sisi menuju ke atas
kartilago tiroid membagi diri dari dua yaitu:
1. Arteri
karotis superior, menyuplai darah bagian leher bagian leher dan kepala,
memberikan percabangan sebagai berikut :
a. A. tiroid superior
: bagian depan karotis eksterna menembus membrana tiroidea bersama ramus
laringeus internus.
b. A. faringen asendens
: cabang bawah karotis eksterna mempunyai cabang yang banyak dan kecil-kecil
untuk memperdarahi faring dan struktur lainnya.
c. A. lingualis
: permukaan karotis eksterna masuk ke origo mandibularis diatas nervus
hipogosus untuk otot lidah.
d. A. fasialis
: dari permukaan anterior A. karotis interna mencapai bagian posterior glndula
submandibularis rahang bawah.
e. A. oksipitalis
: berhadapan dengan arteri fasialis, berjalan ke atas mancapai bagian belakang
kulit kepala. Bagian ujung bersama dengan nevrus oksipitalis mengurus
kulit kepala bagian belakang.
f. A. aurikularis
posterior : berjalan ke atas belakang sepnajang
tepi atas venter posterior M. Digastrik dibawah glandula parotis, antara kulit
kepala belakang dan aurikula.
g. A. maksilaris
: bagian belakang rahang atas.
2. Arteri
karotis interna : tidak bercabang dileher, masing-masing sisi merupakan
pecabangan terminal dari A. karotis komunis, arteri ini menuju ke atas dalam
leher melalui kanalis karotis, pada os temporalis bersatu dalam tengkorak.
Arteri tersebut menyebar, terletak didalam sinus kavernosus, berakhir pada A.
serebri anterior dan A. serebri media, dan memberikan cabang-cabangnya :
a. A. oftalmika
: keluar dari sinus kaverno
b.
A.
komunikan posterior
c.
A.
koroidea
d.
A.
serebri anterior
e.
A.
serebri media
f. A. nasalis
3)
Aretri Vertebralis
Cabang bagian pertama subkalvia berjalan
naik melalui foramen prosesus transversi masuk ke
kranium melalui foramen megnum berjalan ke atas, lalu didepan medial medula
ablongata, sampai ditepi bawah pons aarteri ini bergabung dan membentuk
basilaris, becabang-cabang jranial A. ventebralis.
4)
Arteri
Basilaris
Dibentuk oleh penggabungan dua A.
vertebralis, berjalan naik dalam alur. Pada permukaan
anterior pos bercabang dua :
a.
A.
serebralis posterior
b. A. Sirkumarteriosus
5)
Arteri
Subklavia
Arteri subklavia dekstra adalah cabang dari A. anonima sedangkan A. subklavia
sinistra cabang dari arjus aorta. Arteri ini terdapat didalam media stinum
superior barjalan naik ke atas menuju pangkal leher, kemudian melengkung ke
lateral depan, keluar dari rongga torak melalui belakang, selanjutnya masuk ke
aksila (ketik) menjadi A. aksilaris.
6) Aorta
Torakalis
1. Rongga
toraks :
a. A. interkostalis,
terdiri dari dua bagiannya yaitu A. interkostalis postrerior dan A.
interkostalis anterior.
b.
A.
perikardialis
c.
A.
bronkialis
d.
A.
esofagialis
e.
A.
mediastinalis
2. Dinding
toraks
a.
A.
prenikus superior
b.
A.
subkostalis diafragma
7)
Aorta
abdominalis
Arteri
rongga perut, meliputi :
1. Arteri
seliaka arterinya sangat pendek berasal dari aorta abdominalis, terletak
dibelakang bursa oemntalis, mempunyai tiga cabang :
a. A.
gastrika sinistra
b. A.
lienalis
c. A.
hepatika
2. A.
splenika (lienalis), memperdarahi pankreas dan duodenum seperior dan inferior.
3. A.
mesenterika superior, memperdarahi bagian distal duodenum, ileum, sekum,
apendiks, kolon asendens dan kolon transversum, berasal dari permukaan depan
aorta abdominalis berjalan ke bawah kanan antara lapisan mesenterium usus
halus. Cabangnya :
a. A.
pankreatika duodenalis inferior
b. A.
kolika media
c. A.
kolika dekstra
d. A.
iliokolika
4. A.
renalis, cabang dari aorta abdominalis.
5. A.
spermatika dan A. ovarika. Pada laki-laki A. spermatika memperdarahi testes dan
pada wanita A. ovarika memperdarahi ovarium.
6. A.
mesentrika inferior, memperdarahi 1/3 distal kolon transversum, fleksula kolika
sinistra, kolon desendens, kolon sigmoid rektum dan separuh atas anus. Atreri
ini berasal dari aorta abdominalis, bercabang menjadi A. iliaka komunis
berlanjut menjadi A. rektalis superior, cabang-cabangnya:
a. A.
kolika sinistra
b. A.
sig,oidea
c. A.
rektalis superior
7. A.
marginalis, merupakan cabang dari A. mesenterika superior, beranas tomosis
dengan A. rektalis superior.
8)
Aretri
dinding abdomen
Arteri
dinding abdomen muka dan belakang meliputi :
1. Prenikus
inferior
2. A.
subkostalis
3. Epigastika
superior
4. A.
lumbalis
9)
Rongga
panggul
Aorta desendens sampai pada vertebra
lumbalis IV akan bercabang menjadi A. iliaka
komunis dekstra dan A. iliaka komunis
sinistra, berjalan ke bawah dan lateral sepanjang tepi medial M. Psoas.
B.
Vena
Pembuluh
darah vena merupakan kebalikan kenalikan dari
pembuluh darah arteri yang
membawa darah dari alat-alat tubuh masuk ke jantung. Vena yang terbesar adalah
vena pulmonalis. Vena mempunyai cabang yaitu venolus, selanjutnya menjadi
kapiler.
Vena ke jantung
Vena
yang mengalirkan darah kembali ke jantung meliputi :
1. V.
Kava superior
2. V.
Kava inferior
3. Vena
pulmonalis
Vena Yang Bermuara Pada
Vana Kava Superior
Berawal tepat dibelakang angulus
mandibulare, menyatu dengan V. Aurikularis posterior,
turun melintasi V. Sternokleidomastoideus, tepat diatas klavikula menembus
fasia servikalis profunda dan mencurahkan isinya ke V. Subklavia.
Cabang-cabangnya :
1. V.
Aurikularis posterior
2. V.
Retromadibularis
3. V.
Jugularis eksterna posterior
4. V.
Supraskapularis
5. V.
Jugularis anterior
Vena Kulit Kepala
Vena
dikulit kepala, meliputi :
1. V.
Trokhlearis dan V. Supraorbitalis
2. V.
Temporalis superfisialis
3. V.
Aurikularis posterior
4. V.
Oksipital
Vena
Wajah
Vena
wajah meliputi :
1. V.
Fasialis
2. V.
Profunda fasialis
3. V.
Transvera fasialis
Vena pterigoideus
Jalinan vera yang mengelilingi M.
Pterigoideus menyambung vena-vena sesuai dengan
cabang-cabang A. maksilaris dan bermuara ke dalam.
1. V.
Maksilaris
2. V.
Fasialis
3. V.
Lingualis
4. V.
Oftalmik
Vena Tonsil Dan
Palatum
Vena
palatina eksterna turun dari palatum mole bergabung dengan pelsus venosus
faringeus, menembus M. Konstriktor faringeus superior, bergabung dengan V.
Palatina, V. Faringea dan V. Fasialis. Vena ini bermuara ke pleksus venosus
faringeus dan venosus jugularis interna.
Vena Punggung
Vena
pada punggung mengembalikan darah dari struktur punggng membentuk pleksus
majemuk yang tersebar sepanajng kolumna vertebralis dari kranium sampai ke koksigis
Vena Yang Bermuara Pada
Kava Interna
Vena-vena
yang bermuara pada kava interna meliputi :
1. Vena
torasika interna
2. Vena
dinding anterior
3. Vena
lambung
4. Vena
dinding posterior abdomen
Anastomosis Portal
Sistemik
Lokasi
anastomosis ini meliputi :
1. Sepertiga
nawah esofagus
2. Pertengahan
atas anus
3. V.
Paraumbilikus
4. Vena-vena
kolon asendes
5. V.
Ovarika
Vena Dinding Pelvis
Vena
dinding pelvis meliputi :
1. V.
Iliaka eksterna
2. V.
Iliaka interna
3. V.
Sakralis media
Vena Anggota Gerak Atas
Vena
angggota gerak atas terdiri dari :
1. Jalinan
V. Supervisialis
2. V.
Sefalika
3. V.
Basilika
Vena Anggota Gerak
Bawah
Vena-vena
pada anggota gerak bawah meliputi :
1. V.
Supervisialis
2. V.
Safena magna
3. V.
Aksesoria
4. V.
Safena parva
5. V.
Poplitea
6. V.
Femoralis
7. V.
Obturatoria
C.
Kapiler
Kapiler
adalah pembuluh darah yang sangat kecil sehingga disebut juga pembuluh
rambut.
Kapiler
terdiri dari :
1. Kapiler
arteri
2. Kapiler
vena
Fungsi
kapiler :
1. Sebagai
penghubung antara pembuluh darah arteri dan vena.
2. Tempat
terjadinya pertukaran gas antara darah dan cairan jaringan.
3. Mengambil
hasil dari kelenjar.
Pintu
masuk ke kapiler dilingkari oleh sfingter yang termasuk dari otot polos.
Bila sfingter ini terbuka, darah memasuki kapiler dan bila sfingter ini
tertutup, darah langsung dari arteriole ke venolus dan tidak melalui kapiler.
Tekanan darah pada kapiler arteri berkurang
sampai 30 mmHg, sesampai diujung kapiler vena menjadi 10 mmHg. Tekanan
kapiler akan meningkat bila arteriole berdilatsi dan sfingter kapiler
relaksasi, sehingga darah banyak masuk ke kapiler.
Kapiler
membuka dan menutup dengan kecepatan 6-12 kali/menit. Relaksasi
kapiler terjdi sebagai respons terhadao setiap peningkatan jumlah
karbondioksida dan asam laktat dalam darah atau penurunan yang terjadi pada
kadar karbon.
4. SISTEM
PEMBULUH LIMFE
Sistem limfe berhubungan erat dengan
sirkulasi darah, mengandung cairan yang
bergerak , berasal dari darah, dan mempunyai jaringan pembuluh limfe. Sistem
limfe juga merupakan salah satu jalan utama untuk absorpsi bahan gizi dari
traktus gastrointestinal yang bertanggung jawab untuk absorpsi lemak dan merupakan salah satu mekanisme
pertahanan tubuh terhadap infeksi.
Aliran limfe sangat dipengaruhi oleh
aktivitas otot yang dapat mempercepat dan mengatur alirannya. Aliran akan
bertambah akibat pengaruh peristaltik, pergerakan pernapasan, aktivitas
jantung, masase, pergerakan pasif, dan pulsasi arteri di sekelilingnya. Dinding
pembuluh limfe demikian permeabelnya sehingga partikel yang sangat besar ukuran
molekulnya di dalam jaringan dapat dilalui. Setiap kali pembuluh limfe
menggembung karena terisi penuh oleh cairan dari jaringan, pembuluh limfe ini
berkontraksi sehingga cairan limfe terdorong melewati katup yang terbuka.
Duktus Limfatikus
Dekstra
Duktus limfatikus jugularis dekstra,
subklavia, dan bronkomediostinalis
masing-masing mengalirkan cairan limfe sisi kepala dan leher kanan. Sisi kanan
toraks dapat bersatu membentuk duktus limfatikus kanan , panjangnya 1,3 cm,
bermuara ke dalam pangkal vena subklavia kanan.
Duktus Limfatikus
Sinistra
Duktus limfatikus sinistra mulai
terlihat dalam abdomen sebagai kantong limfe yang
memanjang. Sisterna chili terletak tepat di bawah diafragma di depan vertebrata
lumbalis l sebelah kanan aorta, menerima limfe dari trunkus intestinalis,
trunkus lumbalis kanan dan trunkus lumbalis kiri.
Nodus limfatisi
Nodus limfatisi atau kelenjar limfe
bentuknya lonjong seperti buah kacang. Nodus ini
terdapat sepanjang pembuluh limfe. Saluran masuk ke dalam nodus limfatisi ada
beberapa buah tetapi saluran keluar hanya satu. Jaringan limfe ini sangat padat
berisi sel-sel limfosit yang ditunjang oleh sel-sel retikuler, serabut kolagen,
serta elastis dan otot polos. Biasanya nodus limfatisi berkelompok-kelompok
pada suatu daerah yaitu:
1. Kelompok
nodi limpatisi kepala dan leher (regional). Kelenjar limfe di kepala dan leher
disusun oleh sejumlah kelompok regional dan satu terminal dari:
a. Nodus
Limfatisi oksipitalis
b. Nodus
Limfatisi mastoidea
c. Nodus
Limfatisi parotidea
d. Nodus
Limfatisi buksinatoris
e. Nodus
Limfatisi submandibularis
f. Nodus
Limfatisi submentalis
g. Nodus
Limfatisi servikale anterior
h. Nodus
Limfatisi superfisialis
i.
Nodus Limfatisi retr
faringale
j.
Nodus Limfatisi
lariange
k. Nodus
Limfatisi trakeale
2. Kelompok
nodi limfatisi ekstremitas superior. Pembuluh limfe dari ibu jari telunjuk bagian
lateral dari tangan mengikuti:
a. V.
Sefalika ke NL infraklavikularis, dari jari tengah, jari manis dan kelingking.
b. V.
Basilika ke NL supratroklearis, terletak pada fasia superfisialis tepat di atas
epikondilus medialis humeri.
3. Kelompok
nodi limfatisi toraks. Cairan limfe kulit dinding anterior toraks mengalir
masuk ke nodi limfatisi aksilaris anterior. Cairan limfe kulit dinding
posterior toraks mengalir masuk kenodi limfatik aksilaris posterior.
4. Kelompok
pembuluh limfe lambung mengikuti perjalanan arteri dan tersusun dalam empat
kelompok.
a. Pembuluh
limfe mengalirkan cairan ke kelenjar limfe sepanjang arteri atau vena gastrika.
b. Pembuluh
limfe yang mengalirkan cairan limfe ke ke kelenjar limfe sepanjang arteri atau
vena gastrika dekstra.
c. Pembuluh
limfe yang mengalirkan cairan limfe sepanjang A.gastroepopiloika sinistra,
memasukan cairan limfe ke kelenjar limfe pada hilus (tampuk) limpa.
d. Pembuluh
limfe mengalirkan cairannya ke nodi limfatisi gastroepiploika dekstra yang
terletak sepanjang bagian bawah kurvatura mayor lambung.
5. Pembuluh
limfe dinding posterior abdomen berhubungan dengan aorta, membentuk rantai nodi
limfatisi preaorta dan nodi limfatisi aorta lateralis kanan dan kiri.
a. Nodi
Limfatisi preaorta, terletak sekitar A. Koelika A. Mensenterika superior dan
mensenterika inferior, mengalirkan cairan limfe dari saluran pencernaan 1/3
bawah esofagus.
b. Nodi
Limfatisi aorta lateralis mengalirkan cairan limfe dari ginjal dan kelenjar
suprarenalis dari testis pada pria dan dari ovarium, tuba uterina, serta fundus
uterus pada wanita.
6. Nodi
Limfatisi inguinalis profundi. NL iguinalis profundi jumlahnya bervariasi.
Biasanya terdapat tiga buah tersebar sepanjang sisi medial V. Pembuluh limfe
eferen memasuki rongga abdomen melalui kanalis femoralis dan mengalis ke dalam
NL ilika eksterna.
7. Nodi
limfatisi poplitea. Lebih kurang 6 pembuluh limfe yang tertanam dalam jaringan
lemak fosa poplitea, menerima pembuluh limfe superfisialis lateral kaki dan
tungkai bawah menyertai V.
Kapiler Limfe
Suatu struktur khusu kapiler limfe
memperlihatkan sel-sel endotel. Kapiler tersebut
diletakan ke jaringan penyambung diantara jaringan disekitarnya. Pertemuan sel
endotel hanya dapat menutupi tepi sel yang berdekatan , sehingga tepi sel bebas
bergerak ke dalam membentuk suatu katup kecil membuka ke bagian dalam kapiler
tersebut.
5. LIMPA
Limpa terletak di sebelah kiri abdomen
di daerah hipogastrium kiri bawah dan pada iga
ke-9, 10, dan 11, berdekatan dengan fundus abdomen dan permukaannya menyentuh
diafragma. Limpa mempunyai pembuluh limfe eferen sinus seperti hemolimfonodus
yang berisi darah, mengandung jaringan retikula diliputi simpai, diluar
dibungkus oleh membran serosa (peritonium).
Parenkim limpa terdiri dari :
1. Pulpa
putih merupakan jaringan limfatik yang mengelilingi dan mengikuti arteri, pada
tempat tertentu menebal dan membentuk massa yang lonjong disebut noduluslimpa
atau korpus malfigi. Sel-sel yang terdapat dalam jaringan limfoid berupa
limfosit kecil, ditemukan limfosit besar, monosit, dan sel plasma.
2. Pulpa
merah. Jumlahnya lebih banyak membentuk lempeng korda splenika, berbaur dengan
eritrosit yang banyak. Pulpa merah banyak mengandung sinus venosus dan diantara
sinus-sinus pulpa tampak korda seluler, membentuk jalinan jaringan limfatik
yang mengalami modifikasi menyatu dengan pulpa putih.
Struktur
limpa bergantung pada penyebaran pembuluh darah. Arteri berhubungan langsung
dengan pulpa merah dan pulpa putih, bergantung pada susunan dan penyebaran
pembuluh darah. Arteri memasuki limpa pada hilus bercabang menjadi arteri
trabekularis atau interbularis berjalan sepanjang trabekula memasuki parenkim
limpa, tunika adventisia berwujud sebagai jaringan retikular oleh limfosit.
Arteriol letaknya berdekatan dan berdampingan seperti sikat atau penikulus.
Limpa
merupakan organ hemopietik yang penting membentuk limfosit terutama dibentuk
oleh pulpa putih. Limpa mengeluarkan sel darah merah begitu cepat sehingga
dapat mengakibatkan krisis anemia, memisahkan plasma dan sel darah sehingga sel
darah sangat pekat dalam pulpa merah, menambahkan fungsi penyimpan organ limpa.
Limpa menghasilkan zat anti bodi untuk memberikan kekebalan pada tubuh terhadap
penyakit tertentu. Zat renik asing yang beredar dalam darah dapat merangsang
respons terhadap pembentukan zat antibodi.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Darah adalah jaringan cair yang berisi bahan
interseluler yaitu cairan plasma yang didalamnya terdapat sel darah, gas
oksigen dan karbondioksida, hormone- hormone, enzim dan antigen.Plasma adalah
bagian cairan darah yang terdiri dari air, garam mineral dan lain- lain. Plasma
darah berguna untuk mengedarkan zat makanan
ke seluruh tubuh. Sel darah merah dapat menyuplai oksigen dan mengembalikan
karbondioksida pada paru-paru. Arteri adalah pembuluh darah yang membawa darah dari jantung ke seluruh
tubuh. Vena adalah pembuluh darah yang membawa darah kembali ke jantung dari
seluruh tubuh. Kapiler adalah pembuluh darah yang berperan sebagai tempat
pertukaran O2 dan CO2 dan ukurannya sangat kecil.
3.2 Saran
Berdasarkan
kesimpulan diatas, kami menyarankan agar para pembaca dapat meningkatkan
pemahamannya guna terwujudnya proses pelaksanaan belajar yang baik. Kami
menyadari makalah ini masih banyak kekurangan oleh karna itu kami mennyarankan
pembaca untuk tetap terus menggali sumber sumber yang menunjang.
DAFTAR PUSTAKA
Syaifuddin,2011.Anatomi Fisiologi Kurikulum Berbasis
Kompetensi Untuk Keperawatan dan Kebidanan.Jakarta: EGC.
Evelyn C.Pearce, 2012.Anatomi dan Fisiologi Untuk
Paramedis.Jakata: Gramedia Pustaka Utama.
Ni Luh Gede Yasmin Asih,S.Kp,1995.Anatomi dan
Fisiologi Modern Untuk Perawat Edisi Kedua.Jakarata : EGC
Sitti Syabariyah,S.Kp.,MS,2002.Anatomi dan Fisiologi
Untuk Perawat Edisi 10.Jakarta :EGC