Senin, 06 Maret 2017

STATISTIKA : Variabel Penelitian



Menurut Hatch & Farhady (1981). Variable didefinisikan sebagai Atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.
Kerlinger (1973). Variable adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari.
Kidder (1981). Variable dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different values). Dengan demikian, Variabel itu merupakan suatu yang bervariasi.
Bhisma Murti (1996), variable adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.
Sudigdo Sastroasmoro, variable merupakan karakteristik subyek penelitian yang berubah dari satu subyek ke subyek lainnya.
Er. Ahmad Watik Pratiknya (2007), variable adalah Konsep yang mempunyai variabilitas. Sedangkan Konsep adalah penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena tertentu. Konsep yang berupa apapun, asal mempunyai ciri yang bervariasi, maka dapat disebut sebagai variable.
Dr. Soekidjo Notoatmodjo (2002) berpendapat variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota – anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain.
1.    Suharsimi Arikunto (1998:99) variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.
2.    Ibnu Hajar (1999:156) yang mengartikan variabel adalah objek pengamatan atau fenomena yang diteliti.
3.    Sutrisno Hadi (1982:437) variabel adalah semua keadaan, faktor, kondisi, perlakuan, atau tindakan yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen.
4.    M. Nazir (1999:149) variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai.
Variabel Penelitian menurut Budiyono (2009:4-5)
Variabel diartikan sebagai kontruk-kontruk atau sifat-sifat yang diteliti. Dapat pula dikatakan bahwa variabel adalah sesuatu yang menggolongkan anggota-anggota kelompok ke dalam beberapa golongan. Dapat pula dikatakan bahwa variabel adalah suatu sifat yang dapat dimiliki bermacam nilai (harga). Apabila suatu variabel hanya mempunyai satu nilai saja, maka variabel tersebut disebut konstanta.
Suatu variabel disebut diskrit apabila cacah nilainya berhingga atau nilai-nilainya dapat di daftar. Apabila cacah nilainnya tidak berhingga dan nilai-nilainya tidak dapat di daftar maka variabel tersebut disebut kontinu.
Pengertian Variabel Penelitian Menurut Sugiyono. Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013: 38).

  ariabel manipulasi : “suhu” karena pada eksperimen tersebut variabel yang sengaja dirubah adalah “besaran suhu” yakni 110oC,- 20oC, air mineral.
  Variabel kontrol : “volume air yang digunakan dalanm setiap gelas, jumlah pengadukan gula, gaya yang dihasilkan dalam proses pengadukan” semuanya harus dalam jumlah yang sama
  Variabel dependent: “kelarutan zat padat dalam cairan”, karena pada eksperimen tersebut yang akan berakibat dari perubahan variabel manipulasi adalah kelarutan zat padat dalam cairan

Praktikum tentang PENGARUH SUHU TERHADAP KELARUTAN


Kamis, 23 Februari 2017

ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA SISTEM SIRKULASI DARAH




ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA
SISTEM SIRKULASI DARAH


Stikes Bth



Disusun oleh:
1.     Maulidya R. H (31116125)
2.     Novi Nurbaety (31116130)
3.     Riska Sindy A. (31116136)
4.     Widia Astuti (31116147)



PRODI S1 FARMASI
STIKes BAKTI TUNAS HUSADA
Jl. CILOLOHAN No. 36 TASIKMALAYA
2016


KATA PENGANTAR

             Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah  ‘azza wajalla, sehingga dengan nikmat sehat yang Allah limpahkan kepada kami, kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah  anatomi dan fisiologi manusia yang diberikan oleh Ibu Nur Laili Dwi Hidayati, M.Si. mengenai sistem sirkulasi darah.
            Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan ataupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami menerima segala saran dan kritik agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
            Kami berharap semoga makalah sistem sirkulasi darah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.



                                                                                       Tasikmalaya, oktober 2016
                                                                 
                                                                                               
   Penyusun,












BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
                  Manusia membutuhkan oksigen sebagai sumber bahan bakar penghasil energi yang diangkut melalui sistem sirkulasi peredaran darah. Sistem sirkulasi merupakan transport pada tubuh yang membawa makanan, oksigen, air dan semua zat eseensial lain ke sel- sel jaringan dan membawa kembali ke produk sisanya. Sistem sirkulasi terdiri dari jantung yang berfungsi sebagai pompa darah beroksigen ke seluruh tubuh dan memompa darah yang mengandung karbondioksida ke paru- paru. Alat sirkulasi manusia yang paling utama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan jantung dan pembuluh darah. Pada manusia terdapat juga limfe atau getah bening yang diedarkan melalui pembuluh limfe. Sistem pembuluh darah berfungsi sebagai tempat mengalirnya darah dari jantung menyebar ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung.

1.2  Rumusan Masalah
1.2.1  Bagaimana anatomi dan fisiologi dalam sistem sirkulasi darah
1.2.2 Apa saja faktor yang mempengaruhi metabolisme dan fungsi sirkulasi        darah?

1.3  Tujuan Penulisan
1.3.1     Menjelaskan anatomi dan fisiologi dalam sistem sirkulasi darah
1.3.2     Menjelaskan faktor yang mempengaruhi metabolisme dan fungsi sirkulasi darah

1.4     Manfaat Penulisan
1.4.1     Mengetahui anatomi dan fisiologi dalam sistem sirkulasi darah
1.4.2     Menjelaskan faktor yang mempengaruhi metabolisme dan fungsi sirkulasi darah



















BAB II
PEMBAHASAN

1.     JANTUNG
Jantung terdiri dari tiga tipe otot, yaitu : otot atrium, otot ventrikel  dan serat otot khusus pengantar rangsangan, otot ventrikel dan otot atrium memiliki kontraksi yang sama dengan otot rangka dengan kontraksi yang lebih lama. Sedangkan serat otot khusus pengantar rangsangan benkontraksi dengan sangat lemah, karena serat serat ini hanya mengandung sedikit serat kontraktif, serat ini juga menghambat irama dan kecepatan konduksi.
            Fungsi umum otot jantung :
1.      Sifat ritmitas/otomatis : meskipun tanpa adanya rangsangan dari luar, jantung tetap dapat berkontraksi, kaena jantung memiliki rangsangan atau impuls sendiri. Pada kedaan fisiologis sel sel miokardium memiliki daya kontraktilitas tinggi.
2.      Mengikuti hukum gagal atau tuntas : seluruh jantung akan berkontraksi maksimal apabila impuls mencapai ambang rangsanga otot jantung,karena sususan jantung sensitif sehingga otot jantung segera mencapai semua bagian jantung.
3.       Tidak dapat berkpntraksi tetanik : upaya tubuh untuk melindungi diri adalah  refraktor absolut pada jantung berlangsung hingga sepertiga relaksasi jantung
4.      Panjang awal otot mempengaruhi kekuatan kontraksi : serat otot jantung akan bertamah panjang apabia voume diastoliknya bertambah.


      Metabolisme dan kerja jantung
Otot jantung seperti otot kerangka yang menggunakan enzim   kimia, untuk menyelenggarakan kontraksi. Proses metabolisme jantung adalah aerobik yang membutuhkan oksigen dan berhubungan erat dengan proses metabolisme, pada kondisi basal  konsumsi oksigen jantung 7-10ml/ 100 gram miokardium/ menit. Jantung memompa darah melalui dua sistem sirkulasi, darah yang dihasilkan dari peredaran arah besar mengandung sedikit osksigen  dan memasuki atrium kanan melalui vena kava superior dan inferior menuju ventrikel kanan. Dari sini darah dipompa menuju paru-paru, tempat darah memperoleh oksigen dan meninggalkan karbon dioksida. Darah yang sudah mengandung oksigen kembali menuju atrium kiri, melewati ventrikel kiri dan dipompa menuju seluruh tubuh melalui aorta di mana oksigen dipakai dan melalui metabolisme menjadi karbon dioksida. Ditambah lagi, darah juga membawa nutrisi dari hati menuju berbagai organ tubuh, sementara membawa zat sisa menuju hati dan ginjal. Normalnya, jumlah darah yang terpompa menuju paru-paru sama dengan jumlah darah yang terpompa ke seluruh tubuh. Pembuluh vena memompa darah menuju jantung dan membawa darah yang kaya karbon dioksida - kecuali vena pulmonaris dan vena pada sistem pencernaan. Arteri membawa darah keluar jantung, membawa oksigen selain pada arteri pulmonaris. Jarak yang jauh dari jantung membuat pembuluh vena memiliki tekanan yang lebih kecil dari pembuluh arteri. Ketika beristirahat, jantung berdetak kurang lebih 72 kali per menit. Latihan fisik biasanya mengangkat jumlahnya, namun jumlah melambat selama beberapa waktu, yang baik untuk jantung.
            Siklus jantung
            Jantung memiliki empat pompa yang terpisah, dua pompa primer  atrium dan dua pompa tenaga ventrikel.periode akhir kontraksi jantung sampai kontraksi berikutnya dinamakan siklus jantung, tiap tiap siklus dimulai oleh timbulnya potensial aksi secara spontan. Simpul sinoatrial terletak pada dinding posterial atrium dekstra dekat muara vena kava superior. Potensial aksi berjalan dengan cepat melalui berkas antrio ventrikular ke dalam ventrikel, karena susunan khusus sistem penghantar atrium ke ventrikel terdapat perlambatan 1/10 detik. Al ini emungkinkan atrium berkontraksi mendahului ventrikel.antrium bekerja sebgai pompa primer bagi ventrikel dan ventrikel menyediakan sumber tenaga utama bagi pergerakan darah melalui sistem vaskular. Pada setiap siklus jantung terjadi sitole dan diastole secara berurutan dan teratur dengan adanya katup jantung yang terbuka dan tertutup maka pada saat itu jantung bekerja sebagai pemompa darah agar darah dapat berdedar ke seluruh tubuh. Selama terjadi siklus jantung ada perubahan tekanan di dalam rongga jantung sehingga terdapat perbedaan tekanan. Perbedaan tekanan menyebabkan darah mengalir dari ronga yang tekanannya lebih tinggi menuju rongga yang tekanannya lebih rendah. Dalam keadaan normal darah mengalir terus dari vena vena besar kedalam atrium diperkirakan 70% aliran itu langsung mengalir dari atriium ke ventrikel walaupun atrium belum berkontraksi. Kontraksi atrium menyebabkan pengisian 30% karena atrium hanya berfungsi sebagai pompa primer. Kira kira 30% tambahan efektivitas, jantung terus akan terus bekerja dengan maksial pada saat kita sedang melakukan istirahat normal.
Ventrikel adalah ruang jantung yang mempunyai tanggung jawab  untuk memompa darah meninggalkan jantung Sumber lain menjelaskan bahwa ventrikel adalah dua bilik besar yang tugasnya menerima darah dari atria (bilik yang lebih kecil dalam jantung) dan juga berkontraksi untuk memompa darah yang berada di dalam keluar jantung dan ke seluruh organ tubuh.
Darah kotor dari tubuh masuk ke atrium kanan, kemudian melalui katup yang disebut katup trikuspid mengalir ke ventrikel kanan. Nama trikuspid berhubungan dengan adanya tiga daun jaringan yang terdapat pada lubang antara atrium kanan dan ventrikel kanan. Kontraksi ventrikel akan menutup katup trikuspid, tetapi membuka katup pulmoner yang terletak pada lubang masuk arteri pulmoner. 
Darah masuk ke dalam arteri pulmoner yang langsung bercabang-cabang menjadi cabang kanan dan kiri yang masing-masing menuju paru-paru kanan dan kiri. Arteri-arteri ini bercabang pula sampai membentuk arteriol.
Arteriol-arteriol memberi darah ke pembuluh kapiler dalam paru-paru. Di sinilah darah melepaskan karbondioksida dan mengambil oksigen. Selanjutnya, darah diangkut oleh pembuluh darah yang disebut venul, yang berfungsi sebagai saluran anak dari vena pulmoner. Empat vena pulmoner (dua dari setiap paru-paru) membawa darah kaya oksigen ke atrium kiri jantung. Hal ini merupakan bagian sistem sirkulasi yang dikenal sebagai sistem pulmoner atauperedaran darah kecil.
Dari atrium kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid. Kontraksi ventrikel akan menutup katup bikuspid dan membuka katup aortik pada lubang masuk ke aorta. Cabang-cabang yang pertama dari aorta terdapat tepat di dekat katup aortik. Dua lubang menuju ke arteri-arteri koroner kanan dan kiri. 
Arteri koroner ialah pembuluh darah yang memberi makan sel-sel jantung. Arteri ini menuju arteriol yang memberikan darah ke pembuluh kapiler yang menembus seluruh bagian jantung. Kemudian, darah diangkut oleh venul menuju ke vena koroner yang bermuara ke atrium kanan. Sistem sirkulasi bagian ini disebut sistem koroner. Selain itu, aorta dari ventrikel kiri juga bercabang menjadi arteri yang mengedarkan darah kaya oksigen ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru), kemudian darah miskin oksigen diangkut dari jaringan tubuh oleh pembuluh vena ke jantung (atrium kanan). Peredaran darah ini disebut peredaran darah besar.
2.     Darah
Darah adalah jaringan cair yang berisi bahan interseluler yaitu cairan plasma yang didalamnya terdapat sel darah, gas oksigen dan karbondioksida, hormone- hormone, enzim dan antigen. Darah juga berisi bahan organic meliputi glukosa, lemak, urea, asam urat, kreatinin, kolesterol dan asam amino. Volume darah secara keseluruhan kira- kira 5 liter dimana 55% adalah cairan dan 45% adalah terdiri atas sel darah. Angka ini dinyatakan dalam nilai hematokrit atau volume sel darah yang dipadatkan.
A.    Komposisi Darah
Meskipun terlihat seperti cair namun darah terdiri dari  bagian yang  cair dan padat.  Jika menggunakan mikroskop akan terlihat benda bundar kecil di dalam darah yang disebut dengan korpuskulus darah atau yang biasa dikenal dengan sel darah. Sel- sel darah merupakan cairan yang padat sementara cairannya disebut dengan plasma.
1.      Plasma
Plasma adalah bagian cairan darah yang jernih berwarna   kekuningan mirip cairan dalam luka lepuh. Plasma terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
a.       Air yang berfungsi untuk mencuci sel- sel tubuh dan memperbaharui air yang terdapat di dalam sel- sel tersebut.
b.      Garam Mineral yang terdiri dari garam- garam klorida, fosfat dan karbonat dari natrium, kalium dan kalsium yang berfungsi sebagai larutan penyangga  yang dapat menetralisir asam atau basa dalam tubuh dan mempertahankan harga pH.
c.       Protein plasma yang terdiri dari albumin, globulin, fibrinogen, protombrin, dan heparin. Protein plasma membuat konsistensi darah lengket yang disebut dengan viskositas yang berguna untuk mencegah cairan berlebihan menembus dinding kapiler masuk ke dalam jaringan.
d.      Zat – zat nutrisi yang merupakan sisa hasil dari metabolisme karbohidrat, protein dan leamk yaitu glukosa, asam amino, asam lemak dan gliserol.
e.       Gas terlarut yang terdiri dari oksigen, karbondioksida dan nitrogen.
f.       Sisa – sisa produk jaringan yaitu urea, asam urat dan kreatinin.
g.      Antibodi yang berfungsi untuk melindungi badan dari infeksi bakteri.
h.      Hormon dan enzim.

2.      Sel Darah
            Sel darah dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu :
a.       Sel Darah Merah (Eritrosit)
Sel darah merah berupa cakram kecil yang kedua  permukaannya cekung. Sel darah berjumlah sekitar 5.000.000 per mm3 dan berukuran diameter 7,2 mikrometer. Strukturnya terdiri dari stroma yang berisi massa hemoglobin dan fungsi sel darah merah yaitu membawa oksigen dari paru- paru ke jaringan dan karbondioksida dari jaringan ke paru- paru. Sel darah merah memerlukan protein dan zat besi untuk kesehatan esensial tubuh. Sel darah merah dibentuk dalam sumsum tulang, terutama dari tulang pendek, pipih dan tak beraturan dari jaringan kanselus pada ujung tulang pipa, dari sumsum dalam batang iga- iga dan dari sternum. Sel ini tidak mempunyai nucleus tetapi berisi suatu protein khusus yaitu hemoglobin. Hemoglobin adalah protein yang mengandung zat besi dan mempunyai afinitas terhadap oksigen sehingga dapat membentuk oksihemoglobin yang memberikan darah warna merah terang. Jumlah hemoglobin dalam darah normal berkisar 15 gram setiap 100 ml darah.
b.      Sel Darah Putih ( Leukosit )
Sel darah putih berbentuk lebih besar dari sel darah merah  namun jumlahnya lebih kecil rata- rata sekitar 8000 per mm3 sel darah. Dengan bantaun  granulosit dan monosit, fungsi sel darah putih yaitu dapat mengepung daerah yang terkena infeksi atau cedera, menangkap organism hidup dan menghancurkannya dan menyingkirkan bahan bahan seperti kotoran ketika terdapat luka. Leukosit dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
                                                                                                1)      Leukosit polimorfonuklear (granulosit) membentuk 75% jumlah seluruh leukosit dan diproduksi di dalam sum- sum merah tulang. Leuksoit dapat dibedakan lagi menjadi 3 jenis pewarnaan yaitu Neutrofil ( menyerap zat warna asam dan basa), Eosinofil (menyerap zat warna asam dan terlihat merah), dan Basofil (menyerap zat warna alkali dan terlihat biru).
                                                                                                2)      Limfosit membentuk 20% jumlah sel darah putih yang diproduksi dalam kelenjar getah bening dan berperan dalam produksi antibody. Limfosit dibentuk di dalam kelenajr limfe dan sumsum tulang dimana limfosit tidak mampu untuk bergerak secara bebas.
                                                                                                3)      Monosit membentuk 5% jumlah sel darah putih yang berukuran paling besar, dapat membentuk nucleus dan dapat melakukan gerakan amuboid dan mempunyai sifat fagosit.
c.       Trombosit
            Trombosit berukuran sepertiga ukuran sel darah 
merah yang jumlahnya sekitar 300.000 per mm3 darah dan diproduksi di dalam sumsum tulang serta berperan dalam pembekuan darah. Proses pembekuan darah dirangsang oleh pembentukan thrombin dari aktivasi protombin yang dihasilkan oleh system ektrinsik dan system intrinsic. Sehingga proses akhirnya akan membentuk bekuan fibrin (tak larut) dan fibrinogen (larut) yang kemudian setelah terbentuk pembekuan akan dipecah oleh enzim yang disebut plasmin.

B.     Proses Pembekuan Darah
Bila ditumpahkan darah cepat menjadi lekat dan segera mengendap  menjadi kental berwarna merah. Endapan itu akan menggumpal dan mengeluarkan cairan bening berwarna kuning yang disebut dengan serum. Bila darah dilihat melalui mikroskop maka akan Nampak benang- benang fibrin yang terbentuk dari fibrinogen oleh kerja thrombin. Trombin adalah alat untuk mengubah fibrinogen menjadi benang fibrin. Trombin tidak ada dalam darah normal yang ada dlam pembuluh tetapi ada zat protombin yang dapat diubah menjadi thrombin oleh trombokinase (zat penggerak yang dilepaskan ke darah sebagai tempat luka). Trombokinase terbentuk karena adanya kerusakan pada trombosit sehingga terjadi penggumpalan darah. Untuk menghasilkan penggumpalan maka garam kalsium harus dalam keadaan normal dalam darah, sel yang terluka dapat membebaskan trombokinase, adanya thrombin yang terbentuk dari protombin dan fibrin yang terbentuk dari fibrinogen.
C.     Fungsi Darah
            Darah merupakan salah satu bagian terpenting untuk organ tubuh manusia, sehingga darah mempunyai beberapa fungsi yaitu : 
1.      Membawa air dan nutrient ke jaringan.
2.      Membawa oksigen ke jaringan dalam bentuk oksihemoglobin.
3.      Membawa produk sisa ke organ yang akan menyekresikannya.
4.      Melawan infeksi bakteri melalui kerja sel darah putih dan antibodi.
5.      Membawa zat yang dibutuhkan kelenjar untuk menghasilkan sekresi.
6.      Mendistribusikan panas secara merata ke seluruh tubuh dengan demikian mengatur suhu tubuh.
7.      Menghentikan pendarahan melalui proses pembekuan.

3.                    SISTEM PEMBULUH DARAH
            Pembuluh Darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah ke seluruh tubuh. Saluran darah ini merupakan sistem tertutup dan jantung sebagai pemompa darah. Fungsi pembuluh darah adalah mengangkut (transportasi) darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh dan mengangkut kembali darah yamg sudah dipakai kembali ke jantung. Selain itu juga darah mengangkut gas-gas, zat makanan, sisa metabolisme, hormon, antibodi, dan keseimbangan elektrolit.
Aliran darah dalam tubuh terdiri dari :
1.      Aliran darah koroner. Aliran darah yang mendistribusikan darah didalam otot jantung melalui pembuluh darah utama:
a.       Arteri koronaria kanan yang menguras distribusi nutrisi dan daerah otot jantung kanan depan dan belakang serta otot jantung kiri bagian belakang bawah berhadapan dengan diafragma.
b.      Arteri intraventrikular anterior memberi darah untuk otot jantung kiri depan dan septum jantung, mengurus distribusi darah untuk daerah otot jantung kiri bagian lateral kiri dan otot jantung kiri bagian posterior. Bila terjadi sumbatan aliran darah koroner pada satu cabang maka akan menyebabkan iskemia infark miokar didaerah tertentu.
2.      Aliran darah portal. Aliran darah balik, darah vena yang berasal dari (usus halus, usus besar, lambung, limpa, dan hati). Aliran darah sistem portal ini mempunyai satu pintu keluar yaitu vena porta ke arteri hepatika menuju ke hati keluar ke vena hepatika, masuk ke jantung melalui vena kava inferior. Hati merupakan organ terbesar yang memproses bermacam-macam jenis reaksi kimia, dan menerima zat makanan dari sistem pencernaan. Kerusakan struktur jaringan hati menyebabkan aliran darah tidak lancar karena jaringan hati mengerut sehingga darah tidak dapat dialirkan.
3.      Aliran darah pulmonal. Aliran darah dari ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis kemudian bercabang ke paru kiri dan paru kanan, bercabang ke alveoli (kapiler alveoli) sekeliling aliviolo tempat terjadinya difusi gas O2 dan CO2. CO2 lebih banyak berdifusi pada rongga alveoli menuju kapiler darah. Darah yang kaya oksigen mengalir menuju vena pulmonalis sinistra dan vena pulmonalis dekstra masuk ke atrium kiri terus ke ventrikel sinistra, siap dipompakan ke aliran darah sistemik.
4.      Aliran darah sitemik. Mulai dari ventrikel sinistra ke aotra masuk ke seluruh tubuh. Pembuluh darah arteri bercabang menjadi atreriole, kemudian menjdi kapiler masuk ke dalam jaringan/sel, keluar menjadi kapiler vena (venolus), kemudian menjadi vena, masuk kembali ke jantung melalui vena kava superior dan vena kava inferior. 

A.    Arteri
            Arteri atau pembuluh darah nadi merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang membawa darah ke seluruh tubuh dan alat tubuh. Pembuluh darah yang paling besar keluar dari ventrikel sinistra, disebut aorta. Arteri mempunyai dinding yang tebal dan kuat tetapi mempunyai sifat yang sangat elastis, terdiri dari tiga lapisan:
1.      Tunika intima (interna) :  lapisan yang paling dalam, berhubungan dengan darah, terdiri dari lapisan endotelium dan jaringan fibrosa.
2.      Tunika media : lapisan tengah yang terdiri dari jaringan otot polos sifatnya sangat elastis, mempunyi sedikit jaringan fibrosa, karena susunan otot tunika ini arteri dapat berkontraksi dan berdilatasi.
3.      Tunika eksterna (adventitia) : lapisan yang paling luar terdiri dari jaringan ikat gembur untuk memperkuat dinding arteri, jaringan fibrotik yang elastis.
Arteri mendapat darah dari pembuluh darah halus yang mengalir  didalamnya, berfungsi memberi nutrisi pada pembuluh tersebut yang disebut vosa vasorum. Arteri dapat berkontraksi dan berdilatasi disebabkan pengaruh susunan saraf onotom.
1)      Aorta
Aorta merupakan pembuluh darah arteri yang paling besar, keluar dari  jantung bagian ventrikel sinistra aorta asendens membelok  ke belakang melalui radiks pulmonalis sinistra, turun sepanjang kolumnna ventebralis menembus diafragma, turun ke abdomen. Jalan arteri terdiri dari tiga bagian :
1.      Aorta asenden, muncul pada basis ventrikel sinistra berjalan ke atas dan ke depan. Panjangnya kira-kira 5 cm, mempunyai cabang A. Koronaria dekstra berasal dari sinus anterior aorta, A. Koronaria sinistra berasal dari sinus posterior sinsitra. Kedua arteri ini memberikan darah untuk jantung.
2.      Arkus aorta merupakan lanjutan dari aorta asendens, melengkung ke arah kiri, terletak dibelakang manubrium sterni, berjalan ke atas, ke belakang, dan ke kiri depan trakea, kemudian berjalan ke bawah sebelah kiri trakea setinggi alungus sterni. Arkus aorta mempunyai cabang A brakhiosefalika, A. Subklavia sinistra, dan A. karotis komunis sinistra.
3.      Aorta desendens, adalah lanjutan dari arkus aorta, menurun mulai dari vertebrae torakalis IV sampai vertebrrae lumbalis IV. Aorta berjalan disebelah kiri korpus vertebrae setinggi angulus sterni, berjalan ke bawah mediastinum posterior sampai vertebrae XII, melewati hiatus aortikus diafragma. Digaris tengah melanjutkan diri ke bawah sampai lumbalis IV. Aorta ini mempunyai cabang:
a.       Aorta torakalis : mulai dari sebelah kiri tepi bawah korpus vertebrae torakalis IV, setinggi angulus sterni, berjalan ke bawah dalam mediasternum posterior sampai vertebrae torakal XII, melewati hiatus aortikus diafragma.
b.      Aorta abdominalis : mulai pada vertebrae torakalis XII sampai ke lumbalis IV, bercabang dua menjadi A. iliaka komunis dekstra dan A. iliaka komunis sinistra.
Pembuluh darah utama dimulai dari aorta yang keluar dari ventikel sinistraa melalui belakang kanan arteri pulmonalis, membelok ke belakang, melalui radiks pulmonalis kemudian turun sepanjang kolumna vertebralis, menembus diafragma, selanjutnya ke rongga panggul, berakhir pada anggota gerak bawah.

2)      Arteri Kepala dan Leher
Arteri kepala dan leher disuplai oleh arteri karotis komunis dekstra san  arteri karotis komunis sinistra. Bagian dekstra agak pendek, merupakan cabang dari A. anonima dan sinistra, lebih panjang karena langsung dari arkus aorta.
       Pada masing-masing sisi menuju ke atas kartilago tiroid membagi diri dari dua yaitu:
1.      Arteri karotis superior, menyuplai darah bagian leher bagian leher dan kepala, memberikan percabangan sebagai berikut :
a.       A. tiroid superior : bagian depan karotis eksterna menembus membrana tiroidea bersama ramus laringeus internus.
b.      A. faringen asendens : cabang bawah karotis eksterna mempunyai cabang yang banyak dan kecil-kecil untuk memperdarahi faring dan struktur lainnya.
c.       A. lingualis : permukaan karotis eksterna masuk ke origo mandibularis diatas nervus hipogosus untuk otot lidah.
d.      A. fasialis : dari permukaan anterior A. karotis interna mencapai bagian posterior glndula submandibularis rahang bawah.
e.       A. oksipitalis : berhadapan dengan arteri fasialis, berjalan ke atas mancapai bagian belakang kulit kepala. Bagian ujung bersama dengan nevrus oksipitalis mengurus kulit  kepala bagian belakang.
f.       A. aurikularis posterior : berjalan ke atas belakang sepnajang tepi atas venter posterior M. Digastrik dibawah glandula parotis, antara kulit kepala belakang dan aurikula.
g.      A. maksilaris : bagian belakang rahang atas.
2.      Arteri karotis interna : tidak bercabang dileher, masing-masing sisi merupakan pecabangan terminal dari A. karotis komunis, arteri ini menuju ke atas dalam leher melalui kanalis karotis, pada os temporalis bersatu dalam tengkorak. Arteri tersebut menyebar, terletak didalam sinus kavernosus, berakhir pada A. serebri anterior dan A. serebri media, dan memberikan cabang-cabangnya :
a.       A. oftalmika : keluar dari sinus kaverno
b.      A. komunikan posterior
c.       A. koroidea
d.      A. serebri anterior
e.       A. serebri media
f.       A. nasalis
3)      Aretri  Vertebralis
Cabang bagian pertama subkalvia berjalan naik melalui foramen prosesus  transversi masuk ke kranium melalui foramen megnum berjalan ke atas, lalu didepan medial medula ablongata, sampai ditepi bawah pons aarteri ini bergabung dan membentuk basilaris, becabang-cabang jranial A. ventebralis.
4)      Arteri Basilaris
Dibentuk oleh penggabungan dua A. vertebralis, berjalan naik dalam  alur. Pada permukaan anterior pos bercabang dua :
a.      A. serebralis posterior
b.      A. Sirkumarteriosus

5)      Arteri Subklavia
Arteri subklavia dekstra adalah  cabang dari A. anonima sedangkan A.  subklavia sinistra cabang dari arjus aorta. Arteri ini terdapat didalam media stinum superior barjalan naik ke atas menuju pangkal leher, kemudian melengkung ke lateral depan, keluar dari rongga torak melalui belakang, selanjutnya masuk ke aksila (ketik) menjadi A. aksilaris.
6)      Aorta Torakalis
1.      Rongga toraks :
a.       A. interkostalis, terdiri dari dua bagiannya yaitu A. interkostalis postrerior dan A. interkostalis anterior.
b.      A. perikardialis
c.       A. bronkialis
d.      A. esofagialis
e.       A. mediastinalis

2.      Dinding toraks
a.      A. prenikus superior
b.      A. subkostalis diafragma


7)      Aorta abdominalis
                        Arteri rongga perut, meliputi :
1.      Arteri seliaka arterinya sangat pendek berasal dari aorta abdominalis, terletak dibelakang bursa oemntalis, mempunyai tiga cabang :
a.       A. gastrika sinistra
b.      A. lienalis
c.       A. hepatika
2.      A. splenika (lienalis), memperdarahi pankreas dan duodenum seperior dan inferior.
3.      A. mesenterika superior, memperdarahi bagian distal duodenum, ileum, sekum, apendiks, kolon asendens dan kolon transversum, berasal dari permukaan depan aorta abdominalis berjalan ke bawah kanan antara lapisan mesenterium usus halus. Cabangnya :
a.       A. pankreatika duodenalis inferior
b.      A. kolika media
c.       A. kolika dekstra
d.      A. iliokolika
4.      A. renalis, cabang dari aorta abdominalis.
5.      A. spermatika dan A. ovarika. Pada laki-laki A. spermatika memperdarahi testes dan pada wanita A. ovarika memperdarahi ovarium.
6.      A. mesentrika inferior, memperdarahi 1/3 distal kolon transversum, fleksula kolika sinistra, kolon desendens, kolon sigmoid rektum dan separuh atas anus. Atreri ini berasal dari aorta abdominalis, bercabang menjadi A. iliaka komunis berlanjut menjadi A. rektalis superior, cabang-cabangnya:
a.       A. kolika sinistra
b.      A. sig,oidea
c.       A. rektalis superior
7.      A. marginalis, merupakan cabang dari A. mesenterika superior, beranas tomosis dengan A. rektalis superior.

8)      Aretri dinding abdomen
            Arteri dinding abdomen muka dan belakang meliputi :
1.      Prenikus inferior
2.      A. subkostalis
3.      Epigastika superior
4.      A. lumbalis
9)      Rongga panggul
Aorta desendens sampai pada vertebra lumbalis IV akan bercabang  menjadi A. iliaka komunis dekstra dan A. iliaka komunis  sinistra, berjalan ke bawah dan lateral sepanjang tepi medial M. Psoas.
B.     Vena
Pembuluh darah vena merupakan kebalikan kenalikan dari pembuluh  darah arteri yang membawa darah dari alat-alat tubuh masuk ke jantung. Vena yang terbesar adalah vena pulmonalis. Vena mempunyai cabang yaitu venolus, selanjutnya menjadi kapiler.
                        Vena ke jantung
            Vena yang mengalirkan darah kembali ke jantung meliputi :
1.      V. Kava superior
2.      V. Kava inferior
3.      Vena pulmonalis
                        Vena Yang Bermuara Pada Vana Kava Superior
Berawal tepat dibelakang angulus mandibulare, menyatu dengan V. Aurikularis  posterior, turun melintasi V. Sternokleidomastoideus, tepat diatas klavikula menembus fasia servikalis profunda dan mencurahkan isinya ke V. Subklavia. Cabang-cabangnya :

1.      V. Aurikularis posterior
2.      V. Retromadibularis
3.      V. Jugularis eksterna posterior
4.      V. Supraskapularis
5.      V. Jugularis anterior
                        Vena Kulit Kepala
            Vena dikulit kepala, meliputi :
1.      V. Trokhlearis dan V. Supraorbitalis
2.      V. Temporalis superfisialis
3.      V. Aurikularis posterior
4.      V. Oksipital
Vena Wajah
            Vena wajah meliputi :
1.      V. Fasialis
2.      V. Profunda fasialis
3.      V. Transvera fasialis
Vena pterigoideus
Jalinan vera yang mengelilingi M. Pterigoideus menyambung vena-vena  sesuai dengan cabang-cabang A. maksilaris dan bermuara ke dalam.
1.      V. Maksilaris
2.      V. Fasialis
3.      V. Lingualis
4.      V. Oftalmik


            Vena Tonsil Dan Palatum 
            Vena palatina eksterna turun dari palatum mole bergabung dengan pelsus   venosus faringeus, menembus M. Konstriktor faringeus superior, bergabung dengan V. Palatina, V. Faringea dan V. Fasialis. Vena ini bermuara ke pleksus venosus faringeus dan venosus jugularis interna.
            Vena Punggung
                        Vena pada punggung mengembalikan darah dari struktur punggng membentuk pleksus majemuk yang tersebar sepanajng kolumna vertebralis dari kranium sampai ke  koksigis
            Vena Yang Bermuara Pada Kava Interna
 Vena-vena yang bermuara pada kava interna meliputi :
1.      Vena torasika interna
2.      Vena dinding anterior
3.      Vena lambung
4.      Vena dinding posterior abdomen
Anastomosis Portal Sistemik
 Lokasi anastomosis ini meliputi :
1.      Sepertiga nawah esofagus
2.      Pertengahan atas anus
3.      V. Paraumbilikus
4.      Vena-vena kolon asendes
5.      V. Ovarika
            Vena Dinding Pelvis
Vena dinding pelvis meliputi :
1.      V. Iliaka eksterna
2.      V. Iliaka interna
3.      V. Sakralis media
Vena Anggota Gerak Atas
Vena angggota gerak atas terdiri dari :
1.      Jalinan V. Supervisialis
2.      V. Sefalika
3.      V. Basilika
            Vena Anggota Gerak Bawah
Vena-vena pada anggota gerak bawah meliputi :
1.      V. Supervisialis
2.      V. Safena magna
3.      V. Aksesoria
4.      V. Safena parva
5.      V. Poplitea
6.      V. Femoralis
7.      V. Obturatoria

C.     Kapiler
Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil sehingga disebut juga  pembuluh rambut.
            Kapiler terdiri dari :
1.      Kapiler arteri
2.      Kapiler vena
            Fungsi kapiler :
1.      Sebagai penghubung antara pembuluh darah arteri dan vena.
2.      Tempat terjadinya pertukaran gas antara darah dan cairan jaringan.
3.      Mengambil hasil dari kelenjar.

Pintu masuk ke kapiler dilingkari oleh sfingter yang termasuk dari otot  polos. Bila sfingter ini terbuka, darah memasuki kapiler dan bila sfingter ini tertutup, darah langsung dari arteriole ke venolus dan tidak melalui kapiler. Tekanan darah pada kapiler arteri berkurang  sampai 30 mmHg, sesampai diujung kapiler vena menjadi 10 mmHg. Tekanan kapiler akan meningkat bila arteriole berdilatsi dan sfingter kapiler relaksasi, sehingga darah banyak masuk ke kapiler.
Kapiler membuka dan menutup dengan kecepatan 6-12 kali/menit.  Relaksasi kapiler terjdi sebagai respons terhadao setiap peningkatan jumlah karbondioksida dan asam laktat dalam darah atau penurunan yang terjadi pada kadar karbon.

4.     SISTEM PEMBULUH LIMFE
Sistem limfe berhubungan erat dengan sirkulasi darah,  mengandung cairan yang bergerak , berasal dari darah, dan mempunyai jaringan pembuluh limfe. Sistem limfe juga merupakan salah satu jalan utama untuk absorpsi bahan gizi dari traktus gastrointestinal yang bertanggung jawab untuk absorpsi  lemak dan merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi.
Aliran limfe sangat dipengaruhi oleh aktivitas otot yang dapat mempercepat dan mengatur alirannya. Aliran akan bertambah akibat pengaruh peristaltik, pergerakan pernapasan, aktivitas jantung, masase, pergerakan pasif, dan pulsasi arteri di sekelilingnya. Dinding pembuluh limfe demikian permeabelnya sehingga partikel yang sangat besar ukuran molekulnya di dalam jaringan dapat dilalui. Setiap kali pembuluh limfe menggembung karena terisi penuh oleh cairan dari jaringan, pembuluh limfe ini berkontraksi sehingga cairan limfe terdorong melewati katup yang terbuka.
            Duktus Limfatikus Dekstra
Duktus limfatikus jugularis dekstra, subklavia, dan  bronkomediostinalis masing-masing mengalirkan cairan limfe sisi kepala dan leher kanan. Sisi kanan toraks dapat bersatu membentuk duktus limfatikus kanan , panjangnya 1,3 cm, bermuara ke dalam pangkal vena subklavia kanan.
            Duktus Limfatikus Sinistra
Duktus limfatikus sinistra mulai terlihat dalam abdomen sebagai  kantong limfe yang memanjang. Sisterna chili terletak tepat di bawah diafragma di depan vertebrata lumbalis l sebelah kanan aorta, menerima limfe dari trunkus intestinalis, trunkus lumbalis kanan dan trunkus lumbalis kiri.
            Nodus limfatisi
Nodus limfatisi atau kelenjar limfe bentuknya lonjong seperti buah  kacang. Nodus ini terdapat sepanjang pembuluh limfe. Saluran masuk ke dalam nodus limfatisi ada beberapa buah tetapi saluran keluar hanya satu. Jaringan limfe ini sangat padat berisi sel-sel limfosit yang ditunjang oleh sel-sel retikuler, serabut kolagen, serta elastis dan otot polos. Biasanya nodus limfatisi berkelompok-kelompok pada suatu daerah yaitu:
1.      Kelompok nodi limpatisi kepala dan leher (regional). Kelenjar limfe di kepala dan leher disusun oleh sejumlah kelompok regional dan satu terminal dari:
a.       Nodus Limfatisi oksipitalis
b.      Nodus Limfatisi mastoidea
c.       Nodus Limfatisi parotidea
d.      Nodus Limfatisi buksinatoris
e.       Nodus Limfatisi submandibularis
f.       Nodus Limfatisi submentalis
g.      Nodus Limfatisi servikale anterior
h.      Nodus Limfatisi superfisialis
i.        Nodus Limfatisi retr faringale
j.        Nodus Limfatisi lariange
k.      Nodus Limfatisi trakeale
2.      Kelompok nodi limfatisi ekstremitas superior. Pembuluh limfe dari ibu jari telunjuk bagian lateral dari tangan mengikuti:
a.       V. Sefalika ke NL infraklavikularis, dari jari tengah, jari manis dan kelingking.
b.      V. Basilika ke NL supratroklearis, terletak pada fasia superfisialis tepat di atas epikondilus medialis humeri.
3.      Kelompok nodi limfatisi toraks. Cairan limfe kulit dinding anterior toraks mengalir masuk ke nodi limfatisi aksilaris anterior. Cairan limfe kulit dinding posterior toraks mengalir masuk kenodi limfatik aksilaris posterior.
4.      Kelompok pembuluh limfe lambung mengikuti perjalanan arteri dan tersusun dalam empat kelompok.
a.       Pembuluh limfe mengalirkan cairan ke kelenjar limfe sepanjang arteri atau vena gastrika.
b.      Pembuluh limfe yang mengalirkan cairan limfe ke ke kelenjar limfe sepanjang arteri atau vena gastrika dekstra.
c.       Pembuluh limfe yang mengalirkan cairan limfe sepanjang A.gastroepopiloika sinistra, memasukan cairan limfe ke kelenjar limfe pada hilus (tampuk) limpa.
d.      Pembuluh limfe mengalirkan cairannya ke nodi limfatisi gastroepiploika dekstra yang terletak sepanjang bagian bawah kurvatura mayor lambung.
5.      Pembuluh limfe dinding posterior abdomen berhubungan dengan aorta, membentuk rantai nodi limfatisi preaorta dan nodi limfatisi aorta lateralis kanan dan kiri.
a.       Nodi Limfatisi preaorta, terletak sekitar A. Koelika A. Mensenterika superior dan mensenterika inferior, mengalirkan cairan limfe dari saluran pencernaan 1/3 bawah esofagus.
b.      Nodi Limfatisi aorta lateralis mengalirkan cairan limfe dari ginjal dan kelenjar suprarenalis dari testis pada pria dan dari ovarium, tuba uterina, serta fundus uterus pada wanita.
6.      Nodi Limfatisi inguinalis profundi. NL iguinalis profundi jumlahnya bervariasi. Biasanya terdapat tiga buah tersebar sepanjang sisi medial V. Pembuluh limfe eferen memasuki rongga abdomen melalui kanalis femoralis dan mengalis ke dalam NL ilika eksterna.
7.      Nodi limfatisi poplitea. Lebih kurang 6 pembuluh limfe yang tertanam dalam jaringan lemak fosa poplitea, menerima pembuluh limfe superfisialis lateral kaki dan tungkai bawah menyertai V.
            Kapiler Limfe
Suatu struktur khusu kapiler limfe memperlihatkan sel-sel endotel.  Kapiler tersebut diletakan ke jaringan penyambung diantara jaringan disekitarnya. Pertemuan sel endotel hanya dapat menutupi tepi sel yang berdekatan , sehingga tepi sel bebas bergerak ke dalam membentuk suatu katup kecil membuka ke bagian dalam kapiler tersebut.
5.     LIMPA
Limpa terletak di sebelah kiri abdomen di daerah hipogastrium kiri   bawah dan pada iga ke-9, 10, dan 11, berdekatan dengan fundus abdomen dan permukaannya menyentuh diafragma. Limpa mempunyai pembuluh limfe eferen sinus seperti hemolimfonodus yang berisi darah, mengandung jaringan retikula diliputi simpai, diluar dibungkus oleh membran serosa (peritonium).
            Parenkim limpa terdiri dari :
1.      Pulpa putih merupakan jaringan limfatik yang mengelilingi dan mengikuti arteri, pada tempat tertentu menebal dan membentuk massa yang lonjong disebut noduluslimpa atau korpus malfigi. Sel-sel yang terdapat dalam jaringan limfoid berupa limfosit kecil, ditemukan limfosit besar, monosit, dan sel plasma.
2.      Pulpa merah. Jumlahnya lebih banyak membentuk lempeng korda splenika, berbaur dengan eritrosit yang banyak. Pulpa merah banyak mengandung sinus venosus dan diantara sinus-sinus pulpa tampak korda seluler, membentuk jalinan jaringan limfatik yang mengalami modifikasi menyatu dengan pulpa putih.
                        Struktur limpa bergantung pada penyebaran pembuluh darah. Arteri berhubungan langsung dengan pulpa merah dan pulpa putih, bergantung pada susunan dan penyebaran pembuluh darah. Arteri memasuki limpa pada hilus bercabang menjadi arteri trabekularis atau interbularis berjalan sepanjang trabekula memasuki parenkim limpa, tunika adventisia berwujud sebagai jaringan retikular oleh limfosit. Arteriol letaknya berdekatan dan berdampingan seperti sikat atau penikulus.
            Limpa merupakan organ hemopietik yang penting membentuk limfosit terutama dibentuk oleh pulpa putih. Limpa mengeluarkan sel darah merah begitu cepat sehingga dapat mengakibatkan krisis anemia, memisahkan plasma dan sel darah sehingga sel darah sangat pekat dalam pulpa merah, menambahkan fungsi penyimpan organ limpa. Limpa menghasilkan zat anti bodi untuk memberikan kekebalan pada tubuh terhadap penyakit tertentu. Zat renik asing yang beredar dalam darah dapat merangsang respons terhadap pembentukan zat antibodi.





BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
            Darah adalah jaringan cair yang berisi bahan interseluler yaitu cairan plasma yang didalamnya terdapat sel darah, gas oksigen dan karbondioksida, hormone- hormone, enzim dan antigen.Plasma adalah bagian cairan darah yang terdiri dari air, garam mineral dan lain- lain. Plasma darah berguna untuk mengedarkan zat makanan ke seluruh tubuh. Sel darah merah dapat menyuplai oksigen dan mengembalikan karbondioksida pada paru-paru. Arteri adalah pembuluh darah yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Vena adalah pembuluh darah yang membawa darah kembali ke jantung dari seluruh tubuh. Kapiler adalah pembuluh darah yang berperan sebagai tempat pertukaran O2 dan CO2 dan ukurannya sangat kecil.
3.2 Saran
            Berdasarkan kesimpulan diatas, kami menyarankan agar para pembaca dapat meningkatkan pemahamannya guna terwujudnya proses pelaksanaan belajar yang baik. Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan oleh karna itu kami mennyarankan pembaca untuk tetap terus menggali sumber sumber yang menunjang.






DAFTAR PUSTAKA
Syaifuddin,2011.Anatomi Fisiologi Kurikulum Berbasis Kompetensi Untuk Keperawatan dan Kebidanan.Jakarta: EGC.
Evelyn C.Pearce, 2012.Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis.Jakata: Gramedia Pustaka Utama.
Ni Luh Gede Yasmin Asih,S.Kp,1995.Anatomi dan Fisiologi Modern Untuk Perawat Edisi Kedua.Jakarata : EGC
Sitti Syabariyah,S.Kp.,MS,2002.Anatomi dan Fisiologi Untuk Perawat Edisi 10.Jakarta :EGC