Selasa, 31 Januari 2017

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA TEKANAN DARAH ARTERI MANUSIA




            Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan puncak terjadi saat ventrikel berkontraksi disebut tekanan sistolik. Tekanan diastolic adalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung beristirahat. Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolic, dengan nilai dewasa normalnya berkisar dari 100/60 sampai 140/90. Rata- rata tekanan darah normal biasanya 120/80.
            Untuk mengukur tekanan darah perlu dilakukan pengukuran secara rutin. Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan dengan cara langsung/ tidak langsung dimana pada metode langsung kateter arteri dimasukkan ke dalam arteri walaupun hasilnya sangat tepat tetapi metode pengukuran ini sangat berbahaya dan dapat menimbulkan masalah kesehatan lain. Pengukuran secara tidak langsung dilakukan dengan menggunakan sphygmomanometer dan stetoskop. Sphygnometer tersusun atas manset yang dapat dikembangkan dan alat pengukur tekanan yang berhubungan dengan ringga dalam manset. Tekanan darah diukur dengan cara :
1.      Palpasi yang hanya mengukur tekanan sistolik
2.      Auskultasi yang dapat mengukur tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolic.
      Untuk menghindari kesalahan mengukur tekanan darah harus menghindari makanan, merokok sebelum pengukuran, stress dapat menyebabkan tekanan darah yang tinggi, menghindari penggunaan pakaian yang ketat terutama pada bagian lengan.
DARAH TINGGI (HIPERTENSI)
       Adalah kondisi dimana terjadi peningkaatan tekanan darah secara kronis yang dapat menyebabkan stroke, serangan jantung, gagal jantung. Hipertensi mempunyai gejala seperti keleahan, bingung, perut mual, keringat berlebihan, mimisan, detak jantung tidak beraturan, sakit kepala dan pusing. Hipertensi disebabkan karena umur, jenis kelamin, ras, mengkonsumsi garam dalam jumlah yang tinggi, stress, merokok, minum alcohol. Darah tinggi dapat diobati dengan berhenti merokok, mengurangi berat badan, mengkonsumsi vitamin dan mineral, berolahraga aerobic secara teratur dan mengelola emosi.
DARAH RENDAH (HIPOTENSI)
      Adalah tekanan yang menyebabkan gejala- gejala yang disebabkan oleh aliran darah yang rendah melalui arteri dan vena. Ketika aliran darah terlalu rendah untuk menyerahkan oksigen dan nutrisi pada organ- organ vital maka organ- organ tidak berfungsi secara normal.  Tekanan darah disebabkan karena kurangnya pemompaan darah dari jantung, volume darah berkurang, kapasitas pembuluh darah menyebabkan menurunnya tekanan darah.

LAPORAN KIMIA DASAR PERBANDINGAN SIFAT SENYAWA ION DAN SENYAWA KOVALEN




A.    Tujuan
Mampu menentukan pengaruh jenis ikatan suatu senyawa terhadap sifat fisis dan kimia dari senyawa tersebut.
B.     Dasar Teori
            Ikatan ion terbentuk karena terjadinya perpindahan electron diantara dua atom atau lebih untuk membentuk partikel yang bermuatan listrik dan mempunyai daya tarik- mensarik. Ikatan kovalen terbentuk dari terbaginya electron diantara atom- atom. Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika mengenai interaksi gaya tarik- menarik antara dua atom atau molekul yang mnyebabkan suatu senyawa diatomic atau poliatomik menjadi stabil.
            Beberapa sifat senyawa ion yang penting adalah larutan atau leburannya dapat mengahntarkan arus litrik, mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi, sangat keras dang etas, pada umumnya larut dalam pelarut polar dan tidak larut dalam pelarut nonpolar. Sifat senyawa kovalen kebanyakan menunjukkan titik leleh rendah, pada suhu kamar berbentuk cairan atau gas, larut dalam pelarut nonpolar dan sedikit larut dalam air, sedikit mengahntarkan listrik, mudah terbakar dan berbau.
C.     Alat dan Bahan
-          Tabung reaksi
-          Thermometer
-          Gelas beker
-          Alat uji daya hantar listrik
-          Spatula kaca
-          Pipet tetes
-          Lampu spirtus
-          Kristal urea
-          Kristal naftalena
-          Kristal natrium klorida
-          Kristal kalium iodide
-          Kristal magnesium sulfat
-          Karbon tetraklorida
-          Aquades
D.    Prosedur Kerja
E.     Hasil Pengamatan
1.      Perbandingan Titik Leleh
Langkah Percobaan
Sampel
Hasil Pengamatan
Suhu Pada saat sampel mulai meleleh (To) dan seluruh sampel meleleh (Tl)
1.      Urea
To = 39’ C
Tl = 105’ C

2.      Naftalena
To = 27’ C
Tl = 35’ C

3.      Natrium Klorida
To = tidak meleleh
Tl = tidak meleleh

4.      Kalium Iodida
To = 30’ C
Tl = lebih dari 100’ C

5.      Magnesium Sulfat
To = 25’ C
Tl  = 100’ C
2.      Perbandingan kelarutan
No
Senyawa
Kelarutan


Dalam air
Dalam CCl4
1
Urea
Larut
Tidak larut
2
Naftalena
Tidak larut
Larut
3
Natrium Klorida
Larut
Tidak larut
4
Kalium Iodida
Larut
Tidak larut
5
Magnesium Sulfat
larut
Larut
3.      Perbandingan Daya hantar
No
Senyawa
Lampu
Gelembung
1
Urea
Mati
Tidak ada
2
Naftalena
Mati
Tidak ada
3
Natrium Klorida
Mati
Sedikit gelembung
4
Kalium Iodida
Redup
Banyak
5
Magnesium Sulfat
Redup
Sedikit gelembung
F.      Pembahasan
            Jika dilihat dari titik lelehnya senyawa kovalen memiliki titik leleh yang rendah dari senyawa kovalen. Hal ini disebabkan adanya gaya tarik van der walls diantara senyawa kovalen lebih rendah daripada senyawa ion. Sehingga diperlukan energy oleh molekul atau senyawa kovalen untuk memecah keadaan padatnya dan berubah menjadi keadaan cair. Artinya, senyawa kovalen meleleh pada suhu yang lebih rendah dibandingkan ion sehingga urea dan naftalena termasuk senyawa kovalen serta KI NaCl dan MgSO4 termasuk senyawa ion. Pada umumnya senyawa ion dapat larut dalam air dan hanya beberapa yang larut dalam pelarut nonpolar dimana pada percobaan air merupakan pelarut polar.
            Pada percobaan perbandingan daya hantar listrik diperoleh bahwa senyawa ion dapat menghantarkan arus listrik meski lampunya redup. Sedangkan senyawa kovalen tidak dapat menghantarkan arus listrik hal ini terjadi disebabkan karena sneyawa ion dalam air terionisasi dan terurai menjadi ion pistif dan negative sehingga dapat menghantarkan arus listrik.
G.    Kesimpulan
            Senyawa ion dapat menghantarkan arus listrik, mempunyai titik leleh yangtinggi serta dapat larut dalam air sementara senyawa kovalen tidak dapat menghantarkan arus listrik, titik leleh yang rendah serta dapat larut dalam pelarut non polar.
H.    Daftar Pustaka
Wardani. 2016. Panduan Praktikum Kimia Dasar STIKes BTH Tasikmalaya
Soedjono. 2008. Mndiri Kimia Jilid I Untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga