Rabu, 25 Januari 2017

LAPORAN KIMIA DASAR PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT




A.    Tujuan
Mampu menentukan kadar asam asetat dalam cuka pasaran.
B.     Dasar Teori
            Asam asetat, asam etanoat ataupun asam cuka adalah senyawa kimia asam organic yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma pada makanan dimana asam cuka memiliki rumus kimia yaitu CH3COOH. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industry yang penting dimana asam asetat digunakan dalam produksi polimer, industry makanan bahkan di dalam rumah tangga.
            Penentuan kadar cuka pada makanan dapat ditentukan dengan metode titrasi netralisasi dengan menggunakan indikator phenolphthalein. Zat yang akan ditentukan kadarnya disebut titran dan biasanya diletakkan di dalam Erlenmeyer, sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut titer dan biasanya diletakkan dalam buret.
            Zat yang akan ditentukan molaritasnya dititrasi oleh larutan yang molaritasnya diketahui (larutan baku atau larutan standar) dengan tepat dan disertai penambahan indikator. Indikator berfungsi untuk mengetahui titik akhir titrasi. Jika indikator yang digunakan tepat maka indikator tersebut akan berubah warnanya pada titik akhir titrasi.
C.     Alat dan Bahan
-          Labu Erlenmeyer
-          Pipet tetes
-          Buret tetes
-          Asam cuka pasaran
-          Larutan asam oksalat
-          Larutan natrium hidroksida
-          Aquades
-          Indikator fenolftalein
D.    Prosedur Kerja
E.     Hasil Pengamatan
1.      Pembakuan natrium hidroksida mengguanakan asam oksalat
No
Titrasi ke-
Volume NaOH (mL)
N NaOH (N)
1
1
22,5
0,0917
2
2
25
0,0825

Jumlah
47,5
0,1742

Rata- rata
23,75
0,0871
2.      Penetapan Kadar asam cuka
No
Titrasi ke-
Volume NaOH (mL)
N CH3COOH(N)
Kadar CH3COOH (%)
1
1
2
0,00871
0,94
2
2
2,1
0,00915
1,04

Jumlah
4,1
0,01786
1,98

Rata- rata
2,05
0,00893
0,99

F.      Pembahasan
            Pada praktikum pembakuan larutan NaOH menggunakan asam oksalat karena asam oksalat adalah asam divalent dan pada titrasinya selalu sampai terbentuk garam normalnya. Asam oksalat merupakan suatu asam lemah sedangkan NaOH merupakan suatu basa yang bersifat kuat sehingga untuk melihat hasil perubahan warna titrasi NaOH dengan asam oksalat dari warna putih menjadi merah muda dengan menggunakan indikator fenolftalein.
            Praktikum untuk menentukan kadar asam cuka dilakukan dengan mencatat kadar asam asetat yang tercantum pada label botol yakni 25%. Asam cuka tersebut dimasukkan kedalam labu ukur 100 mL sebanyak 5 mL menggunakan pipet volume. Labu ukur ditambahkan dengan aquades hingga tanda batas kemudian kocok. Setelah dilakukan pengenceran asam cuka dimasukkan ke dalam Erlenmeyer sebanyak 20 mL serta 2 tetes larutan indikator fenolftalein yang kemudian dititrasi menggunakan NaOH sampai mencapai titik equivalen yaitu berubah warna menjadi merah muda. Menentukan kadar asam cuka pasaran dilakukan sebanyak 2 kali percobaan. Kesalahan percobaan ini dapat disebabkan karena pada saat proses titrasi serta kekurangan atau kelebihan indikator fenolftalein dan zat penitrasi karena jika kekuranagn atau kelebihan volume sedikit saja dapat berpengaruh pada hasil akhir dalam perhitungan kadar cuka.
G.    Kesimpulan
            Penentuan kadar asam asetat terdiri dari 2 percobaan yakni pembakuan natrium hidroksida dan penetapan kadar asam cuka. Kedua percobaan ini dilakukan dengan proses titrasi asam basa. Titrasi asam basa merupakan analisis kuantitatif dimana zat yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai titran dan zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut titer.
H.    Daftar Pustaka
Wardani. 2016. Panduan Praktikum Kimia Dasar STIKes BTH Tasikmalaya
Chang,R. 2004. Kimia Dasar Jilid 1 dan 2 Edisi 3. Jakarta: Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar