Sabtu, 14 Januari 2017

Sistem Pencernaan Pada Manusia



1.1   Pengertian Sistem Pencernaan
                  Sistem pencernaan adalah suatu sistem organ yang dapat menerima makanan dan dicerna untuk dijadikan energi dan nutrient serta mengeluarkan sisa proses tersebut. Dalam proses pencernaan makanan dihancurkan menjadi zat- zat sederhana dan dapat diserap oleh usus yang kemudian dapat digunakan oleh sel jaringan tubuh. Agar sari makanan yang terdapat dalam makanan berguna bagi tubuh, maka makanan harus melewati proses pencernaan terlebih dahulu dimana proses pencernaan terdiri dari pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi.
a.       Pencernaan mekanik adalah makanan yang terdapat di dalam mulut dipotong – potong oleh gigi seri dan dikunyah oleh gigi geraham sehingga makanan menjadi lebih kecil.
b.      Pencernaan kimiawi adalah makanan yang diubah menjadi sari makanan yang mudah larut agar dapat diserap oleh dinding halus. Pencernaan kimiawi memerlukan beberapa enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh kelenjar pencernaan.
Sistem pencernaan mempunyai fungsi yakni memindahkan zat nutrisi air, garam erektrolit dari zat makanan didistribusikan ke sel melalui sistem sirkulasi, serta sebagai sumber energi (ATP).
1.2. Organ Sistem Pencernaan
                  Organ pencernaan adalah bagian- bagian tubuh yang mengambil bagian dalam mencernakan makanan yang kita makan dan mengubahnya dari bentuk kasar menjadi lembut sehingga makanan tersebut dapat diserap oleh tubuh.
1.      Mulut (Oris)
            Mulut merupakan organ pertama dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagiann luar yang sempit, yaitu rongga mulut yang dibatasi oleh tulang maksilaris (rahang atas) dan semua gigi dan di sebelah belakang bersambung dengan awal tekak (faring). Atap mulut dibentuk oleh palatum dan lidah terletak di lantainya dan terikat pada tulang hioid. Di garis tengah sebuah lipatan membrane mukosa menyambung lidah dengan lantai mulut. Di kedua sisinya terletak papilla sublingualis yang memuat lubang kelenjar ludah submandibularis, tempat lubang- lubang halus kelenjar ludah sublingualis bermuara.
            Selaput lender mulut ditutupi oleh epithelium yang berlapis- lapis. Di bawahnya terletak kelenjar halus yang mengeluarkan lender. Dimana selaput ini sangat kaya akan pembuluh darah. Mulut memiliki organ kelengkapan yaitu pipi, bibir, lidah, gigi dan kelenjar ludah (saliva).
a)      Pipi dibentuk oleh membran mukosa yang mengandung papilla. Pipi terdiri dari otot- otot pengunyah yang memanjang dari maksila ke mandibula.
b)      Bibir terdiri atas dua lipatan daging yang membentuk gerbang mulut dimana di bagian luarnya ditutupi oleh kulit dan di dalamnya ditutupi oleh selaput lendir (mukosa). Bibir kaya akan pembuluh darah dan banyak terdapat ujung- ujung saraf sensorik.
c)      Lidah merupakan susunan otot serat lintang yang kasar yang dilengkapi dengan mukosa. Lidah sangat berperan dalam proses mekanisme pencernaan di mulut dengan menggerakan makanan ke segala arah. Bagian lidah terdiri dari pangkal lidah(radik lingua), panggal lidah (dorsum lingua) dan ujung lidah (apeks lingua).
d)     Gigi merupakan alat bantu yang penting untuk proses pencernaan dalam lambung. Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan, memecah partikel besar menjadi partikel kecil yang dapat ditelan tanpa menimbulkan tersedak. Gigi terdiri dari 20 gigi susu (sulung) dan 32 gigi tetap (permanen).
e)      Kelenjar ludah (saliva) merupakan kelenjar yang menyekresi larutan mucus ke dalam mulut. Kelenjar ludah menghasilkan air ludah untuk membasahi rongga mulut dan membasahi makanan. Terdapat tiga kelenjar ludah, yakni :
1)      Kelenjar Parotis, kelenjar yang kasar terletak di sebelah bawah dengan daun telinga di antara otot pengunyah dengan kulit pipih.
2)      Kelenjar Sublingualis (Kelenjar ludah bawah lidah), terletak di bawah lidah dan bermuara di dasar rongga mulut.
3)      Kelenjar Submandibularis (Kelenjar ludah bawah rahang), terletak lebih ke belakang dan ke samping dari kelenjar sublingual.
2.      Faring (Tekak)
            Faring/ tekak merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan yang terbentang tegak lurus antara basis kranii. Faring dibentuk oleh jaringan yang kuat (jaringan otot melingkar). Faring terletak di belakang hidung, mulut dan kerongkongan. Faring dibagi menjadi 3 bagian, yakni :
a)      Nasofaring, terletak di belakang hidung, di dinding pada daerah nasofaring terdapat lubang saluran eustakius yang menghubungkan nasofaring dengan telinga tengah.
b)      Orofaring, bagian yang menghubungkan rongga mulut dengan faring yang terletak di belakang mulut.
c)      Laringofaring, bagian terendah yang terletak di bagian laring yang berhubungan dengan faring, terlentang antara hioid sampai esophagus (kerongkongan).
3.      Esofagus (Kerongkongan)
            Esofagus adalah sebuah tabung berotot yang dimulai dari faring sampai ke kardiak lambung. Esofagus terletak di belakang trakea dan di depan tulang punggung. Esofagus berfungsi untuk menghantarkan bahan yang dimakan dari faring ke lambung melalui gerakan peristaltis. Tiap- tiap ujung esofagus terdapat sfingter yang dimana akan menutup apabila terjadi gelombang peristaltis menelan berjalan menuruni esophagus, serta sfingter esofagus bawah berfungsi untuk mencegah isi lambung naik lagi ke esofagus.
4.      Lambung / Gastrik/ Ventrikulus
            Lambung merupakan sebuah kantong muskuler yang terletak di dalam rongga perut agak sebelah kiri atau di bawah diafragma bagian depan pankreas dan limfe. Lambung merupakan gudang makanan yang berfungsi untuk menyimpan makanan sampai makanan tersebut dicerna dan bergerak pada saluran cerna, memecahkan makanan menjadi partikel- partikel kecil, mencernakan protein oleh pepsin dan HCl, sintesis dan pengeluaran gastrin yang dipengaruhi oleh asupan protein serta sekresi mucus yang membentuk selubung pelindung bagi lambung serta memberikan pelumasan makanan agar mudah ditranspor.
            Lambung terdiri dari tiga bagian yakni fundus, korpus dan antrum pilorus. Fundus merupakan bagian yang membesar ke kiri dan di atas pintu masuk esofagus  ke dalam lambung. Korpus merupakan bagian di tengah dan antrum pilorus merupakan bagian yang paling rendah. Dalam lambung terdapat kurvatura mayor yang terbentang pada sisi kiri ostium kardia melalui fundus ventrikuli menuju ke pilorus inferior dan kurvatura minor yang terbentang dari osteum kardia sampai ke pilorus.
            Apabila makanan ditelan, otot polos di fundus dan korpus lambung secara refleks melemah sebelum makanan sampai di lambung, sehingga volume lambung meningkat tanpa peningkatan tekanan yang nyata. Setelah lambung terisi penuh, kontraksi mulai melemah di daerah fundus dan korpus menekan isi lambung. Kontraksi ini untuk beberapa waktu tidak menimbulkan pencampuran isi lambung dengan getah lambung. Kontraksi akan meningkatkan tonus lambung menyebar ke daerah korpus karena belum dapat melewati pilorus yang hanya dapat dilewati oleh partikel yang berukuran kecil.
            Getah lambung adalah cairan encer yang disekresi oleh kelenjar dan sel-sel lambung. Getah lambung mengandung asam hidroklorik, pepsinogen dan mucus. Getah lambung dapat disekresi melalui tiga fase, yakni :
a)      Fase Serebral
      Antisipasi dari makanan menyebabkan stimulus merambat dari otak ke nervus vagus sampai ke lambung dimana kelenjar dan sel- sel terstimulasi untuk mensekresi. Pada fase ini gastrin, hormon yang disekresi oleh membrane mukosa pilorus lambung masuk ke dalam pembuluh darah dan pada akhirnya masuk kembali ke dalam mebaran mukosa lambung yang pada akhirnya menstimuli untuk menghasilkan getah lambung lebih banyak.
b)      Fase Gastrik
      Banyaknya gastrin yang diproduksi oleh peristiwa regangan mekanik lambug oleh makanan, terdapatnya produk protein dalam lambung dan stimulus vagal.
c)      Fase Intestinal
      Yaitu masuknya darah ke dalam intestine menyebabkan sekresi getah lambung lebih lanjut yang disebabkan oleh pembentukan gastrin lebih banyak.
5.      Usus Halus (Intestinum Minor)
            Usus halus adalah saluran pencernaan diantara lambung dan usus besar dimana usus halus terletak dalam rongga abdomen. Bentuknya berupa lipatan- lipatan yang melingkar. Makanan dalam usus halus dapat masuk karena adanya gerakan dan memberikan permukaan yang lebih halus. Usus halus berfungsi dalam menyekresi cairan usus untuk menyempurnakan pengolahan zat makanan di usus halus, menerima cairan empedu dan pankreas, mencerna makanan dimana zat makanan dipecah menjadi bentuk- bentuk yang lebih sederhanan yang dapat diserap melalui dinding usus halus ke dalam aliran darah dan limfe, serta mengabsorpsi air garam dan vitamin, protein dalam bentuk asam amino dan karbohidrat dalam bentuk monoksida.
            Usus halus dibagi menjadi 3 bagian, yakni :
1)      Duodenum (Usus duabelas jari)
      Duodenum adalah bagian pertama usus halus yang panjangnya 25 cm dimana pada duodenum bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu. Saluran pankreas dan saluran empedu masuk ke dalam duodenum pada lubang yang disebut ampula vateri. Saluran empedu menghasilkan getah empedu yang dihasilkan oleh hati. Getah empedu berfungsi untuk mengemulsikan lemak. Sementara pankreas yang terdapat di bawah lambung menghasilkan getah pankreas dimana getah pankreas menghasilkan enzim pencernaan seperti amylase, tripsin dan lipase.
2)      Jejunum (Usus kosong)
      Jejunum merupakan tempat untuk proses pencernaan secara kimiawi. Kelenjar- kelenjar ususnya menghasilkan enzim pencernaan seperti yang dihasilkan pankreas.
3)      Ileum (Usus penyerapan)
      Ileum merupakan bagian yang menyerap sari- sari makanan hasil proses pencernaan. Makanan akan diserap oleh usus sementara asam amino dan glukosa, vitamin, garam mineral akan diangkut oleh kapiler darah, sementara asam lemak dan gliserol akan diangkut oleh pembuluh getah bening usus menuju ke pembuluh balik besar dibawah selangka.
6.      Usus Besar (Intestinum Mayor)
            Usus besar merupakan saluran pencernaan berupa usus berpenampang luas atau berdiameter besar dengan panjang 1,5 meter. Usus besar berfungsi dalam menyerap air dan elektrolit untuk kemudian sisa massa membentuk massa yang lembek yang disebut feses, tempat tinggal bakteri koli serta menyimpan bahan feses yang terdiri dari sisa makanan, serat- serat selulosa, dan bahan sisa sekresi. Bagian- bagian dari usus besar adalah sebagai berikut :
a)      Sekum, adalah kantung yang lebar terletak pada fosa illiaka dekstra berbentuk seperti cacing. Sekum seluruhnya ditutupi oleh peritoneum, mudah bergerak walaupun tidak mempunyai mesentrium dan dapat diraba melalui dinding abdomen.
b)      Apendiks, merupakan diventrikulum seperti cacing dengan panjang 18 cm. Apendiks mempunyai lumen yang sempit. Apendiks dilapisi oleh lapisan submukosa yang mengandung jaringan limfe.
c)      Kolon Asending, terletak dibawah rongga abdomen sebelah kanan dibawah hati, membelok ke kiri dimana lengkungan ini disebut dengan fleksura hepatica yang dilanjutkan dengan kolon transversum.
d)     Kolon Transversum, Terletak dibawah abdomen sebelah kanan tempat belokan yang disebut fleksura lienalis, mempunyai mesentrium melekat pada posterior, terdapat tirai yang disebut omentum mayus.
e)      Kolon Desendens, Terletaak dibawah abdomen bagian kiri dari atas ke bawah, dari depan fleksura lienalis sampai di depan ileum kiri, bersambung dengan sigmoid dan di belakang peritoneum.
f)       Kolon Sigmoid, Terletak miring dalam rongga pelvis sebelah kiri, berbentuk huruf S. Ujung bawahnya berhubungan dengan rectum dan kolon sigmoid ditunjang oleh mesentrium yang disebut mesokolon sigmoideum.
7.      Rektum
            Rektum merupakan lanjutan dari kolon sigmoid yang menghubungkan usus besar dengan anus sepanjang 12 cm. Struktur rektum terdiri dari dinding yang berotot dan membran mukosa yang berlipat- lipat membujur yang disebut kolumna morgagni.
            Defekasi adalah pembuangan air besar dimana rektum biasanya kosong sampai menjelang defekasi. Dinding rektum akan meregang menimbulkan impuls aferens yang disalurkan melalui pleksus mesenterikus dan menimbulkan gelombang peristaltic pada kolon desendens.
1.3.Gangguan Pada Sistem Pencernaan
                  Sistem pencernaan dapat mengalami gangguan, artinya gangguan dapat mengenai kelenjar pencernaan atau pun saluran pencernaannya sendiri. Gangguan saluran pencernaan dapat berupa radang atau infeksi. Radang yang menimpa kelenjar parotis dan hati dinamakan hepatitis. Radang pada dinding lambung dapat menyebabkan tukak lambung, yaitu luka pada lapisan mukosa dinding lambung. Radang usus buntu yang menyerang umbai cacing dinamakan apendisitis yang harus diobati dengan cara operasi untuk mengangkat umbai cacing tersebut. Pengangkatan umbai cacing yang meradang baru dilakukan apabila ada kemungkinan bahaya pecahnya umbai cacing sehingga penyakitnya dapat meluas ke seluruh rongga abdomen.
                  Radang usus halus biasanya karena infeksi pada penyakit tifus yang menyebabkan demam tinggi. Sementara radang usus besar disebabkan infeksi oleh bakteri atau amoeba yang dapat menyebabkan disentri atau kolera sehingga menyebabkan diare. Diare adalah buang air yang cair yang berlangsung sangat sering. Untuk mengatasi kekurangan air dalam tubuh karena diare tersebut, penderita haru segera diberi tambahan cairan baik melalui minuman atau infus. Untuk mencegah infeksi yang menyerang saluran pencernaan, harus menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
                  Bakteri “baik” dalam usus yaitu Lactobacillus memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Bakteri tersebut berfungsi untuk mendesak bakteri jahat menurunkan kadar lemak dalam darah dan melindungi usus dari resiko kanker. Mikrobakteri baik usus yang disebut probiotik ini dikembangkan sebagai produk suplemen untuk membantu mempertahankan kesehatan dan melindungi usus. Faktor resiko munculnya kanker pada saluran cerna disebabkan oleh pola makan, keturunan, infeksi oleh kuman dan polip pada usus besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar