Rabu, 25 Januari 2017

LAPORAN KIMIA DASAR SISTEM KOLOID




A.    Tujuan
1.      Memebedakan dan memahami pembuatan koloid secara disperse dan kondensasi
2.      Mengamati sifat koloid yaitu efek tyndall
B.     Dasar Teori
            Dalam kehidupan sehari- hari banyak kita jumpai zat yang sukar digolongkan sebagai zat biasa, zat cair aau gas. Zat- zat ini dalam ilmu kimia dinamakan koloid. Sistem koloid sangat penting dalam kehidupan sehari- hari, hampir semua bahan pangan mengandung partikel dengan ukuran koloid seperti protein, karbohidrat dan lemak. Emulsi seperti susu juga termasuk koloid. Dalam bidang farmasi kebanyakan produknya juga berupa koloid misalnya krim, salep. Proses untuk memutihkan, menghilangkan bau, menyamak, mewarnai dan pemurnian melibatkan adsorpsi pada permukaan partikel koloid dank arena itu pemahaman sifat koloid sangat penting. Pembuatan koloid dapat dilakukan dengan cara :
1.      Cara Dispersi yaitu pembuatan koloid dari partikel yang lebih kasar.
-          Dispersi mekanik
-          Disperse elektrolitik
-          Peptisasi
2.      Cara Kondensasi yaitu pembuatan koloid dari partikel yang lebih halus (larutan)
-          Dengan reaksi kimia
-          Pertukaran pelarut atau penurunan kelarutan
-          Pendinginan berlebih
Efek tyndall adalah penghamburan cahaya oleh larutan koloid peristiwa dimana jalannya sinar dalam koloid dapat terlihat karena partikel koloid dapat menghamburkan sinar ke segala arah. Efek tyndal digunakan untuk membedakan sistem kolid dari larutan sejati.
C.     Alat dan Bahan
-          Gelas beker 100 mL
-          Spatula kaca
-          Tabung reaksi
-          Pembakar spirtus
-          Pipet tetes
-          Gula pasir
-          Deterjen
-          Serbuk belerang
-          Minyak goreng
-          Lampu sneter
-          Lumping alu
-          Rak tabung reaksi
-          Kaki tiga dan kasa
-          Larutan FeCl3  jenuh
-          Kopi bubuk
-          Susu
-          Agar- agar
-          Aquades
D.    Prosedur kerja
E.     Hasil pengamatan
-          Pembuatan koloid
Percobaan
Kegiatan Pembuatan
Hasil
A
Sol Belerang
Sebelum disaring sulfur agak sukar larut dalam air karena sulfur terlalu banyak daripada air.
Setelah disaring warna sol belerang menjadi putih keruh sehingga tidak dapat dibedakan antara sulfur dengan air.

Sol Agar- agar
Larut dalam air panas dan tercampur rata sehingga tidak dapat membedakan antara air dan agar- agar.
B
Sol Fe(OH)3
Warna berubah menjadi merah kecoklatan dan larut dalam air.
C
Campuran air dan minyak
Minyak dan air tidak tercampur dan masih dapat membedakan antara minyak dan air.

Campuran air, minyak dan detergen
Campuran tercampur rata.
-          Mengamati Efek Tyndall
No
Sampel
Pengamatan

1
Larutan Gula
Menghamburkan cahaya
2
Larutan Susu
Meluruskan cahaya
3
Larutan Kopi
Menghamburkan cahaya
4
Larutan Sol Belerang
Meluruskan cahaya
5
Larutan Detergen
Menghamburkan cahaya
6
Larutan Sol Fe(OH)3
Menghamburkan cahaya
F.      Pembahasan
G.    Kesimpulan
            Sistem koloid mempunyai peran yang penting dalam kehidupan sehari- hari. Dalam pembuatan koloid dapat dilakukan dengan dua cara yaitu kondensasi (menggabungkan partikel halus menjadi kasar) serta cara disperse ( memecah partikel kasar menjadi partikel halus). Susunan partikel- partikel dalam koloid menyebabkan berkas sinar dihamburkan oleh partikel koloid.
H.    Jawaban dari Pertanyaan
1.      Jelaskan pembuatan koloid dengan cara disperse dan kondensasi!
      Pembuatan koloid dengan cara disperse dapat menggunakan disperse mekanik, disperse elektrolitik dan peptisasi, sementara pembuatan koloid dengan cara kondensasi dapat dilakukan dengan cara reaksi kimia, pertukaran pelarut atau penurunan kelarutan serta pendinginan berlebih.
2.      Jelaskan fungsi gula dalam pambuatan sol belerang!
      Fungsi gula dalam pembuatan sol belerang adalah sebagai zat yang membantu belerang membentuk koloid di dalam air karena sifat gula yang dapat larut dalam air.
3.      Bagaimanakah pengaruh larutan sabun terhadap campuran air dengan minyak goreng?
      Sabun berfungsi sebagai emulgator yaitu mengikat partikel koloid hidrofob agar tidak terjadi koagulasi.
4.      Mengapa larutan menyebabkan cahaya meneruskan cahaya sementara koloid menghamburkannya?
      Karena larutan memiliki partikel- partikel larutan sejati yang sangat kecil, tidak mampu menghalangi cahaya yang menembus sehingga tidak teerjadi penghamburan cahaya sementara partikel koloid memiliki partikel yang berukuran besar untuk menghamburkan cahaya sehingga sinar pada larutan koloid dapat dihamburkan.
I.       Daftar Pustaka
Wardani. 2016. Panduan Praktikum Kimia Dasar STIKes BTH Tasikmalaya
Sudarmo, Unggul. 2014. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar