A. Tujuan
1. Memebedakan
dan memahami pembuatan koloid secara disperse dan kondensasi
2. Mengamati
sifat koloid yaitu efek tyndall
B. Dasar
Teori
Dalam
kehidupan sehari- hari banyak kita jumpai zat yang sukar digolongkan sebagai
zat biasa, zat cair aau gas. Zat- zat ini dalam ilmu kimia dinamakan koloid.
Sistem koloid sangat penting dalam kehidupan sehari- hari, hampir semua bahan
pangan mengandung partikel dengan ukuran koloid seperti protein, karbohidrat
dan lemak. Emulsi seperti susu juga termasuk koloid. Dalam bidang farmasi
kebanyakan produknya juga berupa koloid misalnya krim, salep. Proses untuk
memutihkan, menghilangkan bau, menyamak, mewarnai dan pemurnian melibatkan
adsorpsi pada permukaan partikel koloid dank arena itu pemahaman sifat koloid
sangat penting. Pembuatan koloid dapat dilakukan dengan cara :
1. Cara
Dispersi yaitu pembuatan koloid dari partikel yang lebih kasar.
-
Dispersi mekanik
-
Disperse elektrolitik
-
Peptisasi
2. Cara
Kondensasi yaitu pembuatan koloid dari partikel yang lebih halus (larutan)
-
Dengan reaksi kimia
-
Pertukaran pelarut atau penurunan
kelarutan
-
Pendinginan berlebih
Efek
tyndall adalah penghamburan cahaya oleh larutan koloid peristiwa dimana
jalannya sinar dalam koloid dapat terlihat karena partikel koloid dapat
menghamburkan sinar ke segala arah. Efek tyndal digunakan untuk membedakan
sistem kolid dari larutan sejati.
C. Alat
dan Bahan
-
Gelas beker 100 mL
-
Spatula kaca
-
Tabung reaksi
-
Pembakar spirtus
-
Pipet tetes
-
Gula pasir
-
Deterjen
-
Serbuk belerang
-
Minyak goreng
-
Lampu sneter
-
Lumping alu
-
Rak tabung reaksi
-
Kaki tiga dan kasa
-
Larutan FeCl3 jenuh
-
Kopi bubuk
-
Susu
-
Agar- agar
-
Aquades
D. Prosedur
kerja
E. Hasil
pengamatan
-
Pembuatan koloid
Percobaan
|
Kegiatan Pembuatan
|
Hasil
|
A
|
Sol Belerang
|
Sebelum
disaring sulfur agak sukar larut dalam air karena sulfur terlalu banyak
daripada air.
Setelah
disaring warna sol belerang menjadi putih keruh sehingga tidak dapat
dibedakan antara sulfur dengan air.
|
|
Sol Agar- agar
|
Larut
dalam air panas dan tercampur rata sehingga tidak dapat membedakan antara air
dan agar- agar.
|
B
|
Sol Fe(OH)3
|
Warna
berubah menjadi merah kecoklatan dan larut dalam air.
|
C
|
Campuran air dan minyak
|
Minyak
dan air tidak tercampur dan masih dapat membedakan antara minyak dan air.
|
|
Campuran air, minyak dan detergen
|
Campuran
tercampur rata.
|
-
Mengamati Efek Tyndall
No
|
Sampel
|
Pengamatan
|
1
|
Larutan Gula
|
Menghamburkan cahaya
|
2
|
Larutan Susu
|
Meluruskan cahaya
|
3
|
Larutan Kopi
|
Menghamburkan cahaya
|
4
|
Larutan Sol Belerang
|
Meluruskan cahaya
|
5
|
Larutan Detergen
|
Menghamburkan cahaya
|
6
|
Larutan Sol Fe(OH)3
|
Menghamburkan cahaya
|
F. Pembahasan
G. Kesimpulan
Sistem
koloid mempunyai peran yang penting dalam kehidupan sehari- hari. Dalam
pembuatan koloid dapat dilakukan dengan dua cara yaitu kondensasi
(menggabungkan partikel halus menjadi kasar) serta cara disperse ( memecah
partikel kasar menjadi partikel halus). Susunan partikel- partikel dalam koloid
menyebabkan berkas sinar dihamburkan oleh partikel koloid.
H. Jawaban
dari Pertanyaan
1. Jelaskan
pembuatan koloid dengan cara disperse dan kondensasi!
Pembuatan
koloid dengan cara disperse dapat menggunakan disperse mekanik, disperse
elektrolitik dan peptisasi, sementara pembuatan koloid dengan cara kondensasi
dapat dilakukan dengan cara reaksi kimia, pertukaran pelarut atau penurunan kelarutan
serta pendinginan berlebih.
2. Jelaskan
fungsi gula dalam pambuatan sol belerang!
Fungsi
gula dalam pembuatan sol belerang adalah sebagai zat yang membantu belerang
membentuk koloid di dalam air karena sifat gula yang dapat larut dalam air.
3. Bagaimanakah
pengaruh larutan sabun terhadap campuran air dengan minyak goreng?
Sabun
berfungsi sebagai emulgator yaitu mengikat partikel koloid hidrofob agar tidak
terjadi koagulasi.
4. Mengapa
larutan menyebabkan cahaya meneruskan cahaya sementara koloid menghamburkannya?
Karena
larutan memiliki partikel- partikel larutan sejati yang sangat kecil, tidak
mampu menghalangi cahaya yang menembus sehingga tidak teerjadi penghamburan
cahaya sementara partikel koloid memiliki partikel yang berukuran besar untuk menghamburkan
cahaya sehingga sinar pada larutan koloid dapat dihamburkan.
I. Daftar
Pustaka
Wardani. 2016. Panduan Praktikum
Kimia Dasar STIKes BTH Tasikmalaya
Sudarmo, Unggul. 2014. Kimia Untuk
SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar