Sabtu, 14 Januari 2017

Sistem Kerangka Pada Manusia

 

1.1. Pengertian Kerangka
                  Kerangka (skeleton) adalah rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi beberapa organ lunak, terutama dalam tengkorak dan panggul. Rangka tubuh manusia tersusun atas tiga macam jenis tulang yaitu tulang rawan (kartilago), tulang keras dan pengikat sendi (ligament) sebagai tempat menempelnya otot dan memungkinkan tubuh untuk mempertahankan sikap dan posisi.
1.      Tulang Rawan (Kartilago)
            Tulang rawan terbuat dari bahan yang padat, bening dan putih kebiru- biruan. Dapat dijumpai terutama pada sensi dan diantara dua tulang. Pada awalnya tulang embrio adalah tulang rawan, kemudian hanya pusat- pusat yang masih tumbuh ssaja yang dipertahankan sebagai tulang rawan. Bila usia dewasa, tulang rawan hanya dijumpai sebagai penutup bagian ujung tulang. Tulang rawan tidak mengandung pembuluh darah tetapi diselubungi membrane perikondrium yaitu tempat tulang rawan mendapatkan darah. Ada 3 jenis tulang rawan yang memperlihatkan cirri- cirinya yang khusus, yakni :
a.       Tulang rawan hialin, merupakan tulang rawan yang terdiri atas serabut- serabut kolagen yang terbenam dalam bahan dasar yang bening seperti kaca, kuat dan elastic serta untuk menutupi ujung tulang pipa sebagai tulang rawan sendi. Sel tulang rawan hialin pada dasarnya disusun dalam kelompok- kelompok kecil di dalam matriks yang kuat.
b.      Tulang rawan fibrosa, merupakan tulang rawan yang terbentuk oleh berkas- berkas serabut dengan sel tulang rawan tersusun di antara berkas serabut tersebut. Tulang rawan fibrosa terletak di tempat yang memerlukan kekuatan besar seperti pada tulang panggul dan tulang tempurung lutut.
c.       Tulang rawan elastis, merupakan tulang rawan yang berwarna kuning karena mengandung banyak serabut- serabut elastis yang berwarna kuning. Tulang rawan elastis terdapat pada daun telinga, cuping hidung dan tabung Eustakhius. Bila ditekan atau dibengkokkan terasa lentur dan dapat kembali ke bentuk semula. Tulang rawan ini tidak akan berubah meskipun manusia telah dewasa.
2.      Tulang Keras
            Tulang keras tersususn atas sel- sel tulang yang hidup dimana ruang antar selnya tersusun atas zat kapur (kalsium), fosfor, protein dan zat perekat. Zat kapur (kalsium) dan fosfor yang terkandung dalam matriks menyebabkan tulang menjadi keras dan tidak lentur. Pada tulang anak banyak mengandung zat perekat sehingga mudah dilenturkan. Sedangkan pada orang dewasa sedikit perekatnya sehingga jika tulang patah akan sembuh dengan waktu yang lama. Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa (periosteum), lapis tipis jaringan ikat (endosteum) melapisi rongga sumsum dan meluas ke dalam kanalikuli tulang kompak.
3.      Pengikat Sendi (Ligamen)
            Ikat sendi merupakan jaringan pengikat yang sifatnya tetap lentur (elastis). Ikat sendi berfungs untuk menghubungkan dua atau beberapa tulang yang dapat bergerak, sehingga membentuk suatu sendi dan melindungi sendi tersebut. Pada umumnya pengikat sendi ini terdapat pada daerah persendian untuk mencegah pergeseran persendian. Terbentuknya ikat sendi bermula pada saat tulang rawan (kartilago) di daerah sendi itu akan membengkak, kedua ujungnya diliputi suatu jaringan pengikat sedangkan jaringan serabut tetap menjaga agar kedua ujung tulang rawan tersebut tidak berpisah. Setelah kedua ujung tulang rawan mulai terisi sel- sel tulang, maka keduanya diselaputi oleh selaput sendi yang liat dimana selaput itu akan menghasilkan minyak pelumas yang disebut minyak sendi atau minyak synovial.
1.2. Fungsi Tulang
1.      Sebagai penegak dan pemberi bentuk tubuh, karena tanpa kerangka tubuh tidak dapat berdiri tegak dan bentuknya mungkin sama dengan tumpukan daging.
2.      Tempat melekatnya otot- otot kerangka, karena bila tidak ada tempat untuk melekat maka tidak ada fungsi otot.
3.      Pelindung alat- alat tubuh yang lunak.
4.      Sebagai alat gerak pasif.
5.      Penyimpanan mineral (kalsium dan fosfat) dan lipid.
6.      Tempat produksi sel darah.
7.      Tulang- tulang membentuk persendian yang bergerak dan tidak bergerak bergantung pada kebutuhan fungsional.
8.      Tulang membentuk rongga yang mengandung dan melindungi struktur- struktur yang halus seperti otak, medulla spinalis, jantung, paru, alat- alat dalam perut dan panggul.
1.3. Bentuk Tulang
                  Sangat banyak tulang yang menyusun kerangka tubuh manusia sesuai dengan bentuk dan formasinya. Secara garis besar tulang dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :
1.      Tulang Pipa (Tulang Panjang)
            Tulang pipa terdiri atas bagian batang dan dua bagian ujung dimana tulang pipa berfungsi sebagai alat ungkit dari tubuh dan memungkinkan bergerak. Di bagian pusatnya terdapat rongga besar, berisi sumsum kuning yang kaya akan zat lemak. Tulang pipa terdapat pada tulang lengan atas, tulang hasta, tulang pengumpil dan tulang betis. Tulang pipa terdiri dar beberapa bagian, yakni :
a.       Epifisis, yaitu kedua ujung tulang.
b.      Diafisis, yaitu bagian tengah tulang.
c.       Metafisis, yaitu sambungan epifisis dan diafisis.
d.      Tulang rawan daerah sendi.
e.       Kanalis medularis, yaitu rongga memanjang di dalam diafisis yang diisi oleh sumsum tulang kuning.
f.       Periosteum, yaitu selaput yang menyelimuti bagian luar tulang yang mengandung osteoblas, jaringan ikat dan pembuluh darah.
2.      Tulang Pipih
            Tulang pipih berbentuk pipih dan gepeng dimana tulang ini terdiri dari dua lapisan jaringan tulang keras dengan di tengahnya terdapat lapisan tulang yang berbentuk seperti bunga karang atau spons yang didalamnya berisi sumsum merah sebagai tempat terbentuknya sel- sel darah. Tulang pipih terdapat pada tulang tengkorak, tulang rusuk, ttulang dada, tulang usus dan tulang belikat.
3.      Tulang Pendek
            Tulang pendek merupakan tulang yang diselubungi oleh jaringan padat tipis dimana tulang pendek terdapat pada tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki. Bagian dalam tulang pendek seperti tulang pipih yang berisi sumsum merah.
            Tulang adalah jaringan yang paling keras di antara jaringan ikat lainnya pada tubuh. Tulang terdiri atas jaringan padat dan jaringan seperti spons. Jaringan padat dijumpai pada tulang pipih dan tulang pipa, dalam tulang pendek dan sebagai lapisan tengah antara dua lapisan padat pada tulang pipih seperti pada tulang tengkorak dan tulang rusuk.
1.4. Proses Penulangan (Osifikasi)
                  Sewaktu lahir proses penulangan belum sempurna, beberapa tulang masih dalam bentuk membrane fibrosa sehingga membentuk bagian lunak di kepala yang disebut dengan fontanel. Fontanel sanagat penting karena memungkinkan kepala bayi berubah bentuk sewaktu proses persalinan untuk menyesuaikan diri dengan jalan lahir panggul ibu.
                  Setelah tulang rawan (kartilago) terbentuk, bagian dalamnya akan berongga dan berisi sel- sel pembentuk tulang. Sel- sel pembentuk tulang tersebut menempati jaringan pengikat sekelilingnya dan membentuk sel- sel tulang pula. Setiap satuan- satuan sel tulang melingkari suatu pembuluh darah dan saraf membentuk suatu saluran yang disebut saluran Havers. Pada setiap kelompok lapisan sel terdapat sel tulang yang berada pada tempat yang desbut dengan lacuna. Pada saluran Havers terdapat pembuluh darah yang berhubungan dengan pembuluh darah pada periosteum yang bertugas memberikan zat makanan ke bagian- bagian tulang. Sekeliling sel tulang ini terbentuk senyawa protein (kalsium dan fosfor) sehingga matriks tulang akan mengeras. Semakin keras suatu tulang maka makin berkurang pula zat perekatnya.     
1.5. Faktor Pertumbuhan Tulang
1.      Faktor Genetik (Hereditas), yaitu tinggi badan anak bergantung kepada orang tua karena faktor keturunan.
2.      Faktor nutrisi, dimana makanan yang mengandung kalsium, fosfor serta vitamin A,C dan D dapat berpengaruh dalam regenerasi pertumbuhan dan menjaga rangka agar tetap sehat.
3.      Faktor- faktor endokrin, diantaranya Hormon paratiroid (PTH), Tirokalsitonin, Growth hormone, dan Tiroksin.
4.      Faktor persarafan, dimana gangguan suplai persarafan mengakibatkan penipisan tulang.
5.      Faktor Mekanis, dimana kekuatan dan arah dari tuberkula tulang ditentukan oleh gaya- gaya mekanis yang bekerja padanya.
6.      Penyakit- penyakit mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan tulang.


1.6. Susunan Kerangka
                  Kerangka tulang manusia tersusun atas tulang- tulang yang berjumlah 206 buah. Tulang- tulang itu dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yakni tulang tengkorak (kepala), tulang badan, dan tulang anggota gerak (kaki dan tangan).
1.      Tulang Kepala (Kranium)
            Kranium adalah tulang kerangka dari kepala yang disusun menjadi dua bagian, yakni kerangka otak (neurokranium) yang terdiri dari 9 tulang dan tengkorak wajah (spanknokranium) yang terdidi dari 14 tulang.
a.       Kerangka Tengkorak Otak (Neurokranium)
1)      1 buah Os frontale (tulang dahi), bagian yang melengkung ke bawah membentuk margo superior orbita.
2)      2 buah tulang Os parietalis (tulang ubun- ubun), dibentuk oleh tulang pipi segiempat di atap cranium.
3)      1 buah tulang Os oksipitalis (tulang kepala belakang), merupakan tulang pipih yang berbentuk trapezium yang terdapat di belakang kepala.
4)      2 buah Os temporalis (tulang samping/ pelipis), terdapat di samping kepala yang dapat dibedakan menjadi :
a)      Pars skuamosa, bagian lateral tengkorak membentuk batok kepala.
b)      Pars petrosa, bagian belakang os temporalis membentuk prosessus masroideus.
c)      Pars mastoidea, terletak di belakang lateral neurokranium terdapat fasies eksterna dan fasies interna.
d)     Pars piramidalis, os temporalis yang menonjol ke dalam membentuk basis kranii dengan fosa kranii posterior.
5)      2 buah Os spenoidale (tulang baji), terdiri dari korpus ossis sfenoidalis di tengah- tengah, dua pasang sayap kiri dan kanan, sebelah depan atas sayap kecil, sebelah belakang bawah sayap besar.
6)      1 buah Os ethmoidalis, yang terdiri dari lamina kribosa (membentuk dasar tubuh) , lamina perpendikularis (membentuk sekat rongga hidung) dan labirintus etmoidalis (membentuk dinding orbita/ lekuk mata).
b.      Kerangka Tengkorak Wajah (Spanknokranium)
1)      2 buah Os lakrimalis (tulang air mata), berbentuk segiempat dan membentuk dinding medialis orbita dan bagian lainnya membentuk rongga hidung.
2)      2 buah Os nasalis (tulang hidung), merupakan 2 buah tulang kecil yang berbentuk trapezium yang merupaka tulang batang hidung.
3)      2 buah Os konka nasalis (tulang karang hidung), yang terletak di dalam rongga hidung.
4)      1 buah Os septum nasal (tulang dinding hidung), yang berfungsi sebagai sekat rongga hidung.
5)      2 buah Os zigomatikum (tulang pipi), yang terdiri dari dua buah tulang kiri dan kanan.
6)      2 buah Os maksilaris (tulang rahang atas), yang terdiri dari dua buah tulang yang menjadi satu.
7)      2 buah Os mandibularis (tulang rahang bawah), merupakan tulang yang berbentuk huruf L dan merupakan garis horizontal.
8)      2 buah Os palatum (tulang langit- langit), merupakan bagian horizontal dan vertikl lamina perpendikulus.
9)      1 buah Os hioid (tulang pangkal lidah).
            Tulang- tulang tengkorak disambung satu sama lain oleh sambungan yang tidak dapat bergerak yang disebut suture, kecuali sebuah tulang wajah (spanknokranium) yaitu tulang rahang bawah (os mandibularis). Rahang bawah ini membentuk sendi dengan tulang pelipis yaitu sendi rahang bawah. Sutura- sutura utamanya, yakni :
a)      Sutura koronalis antara tulang dahi dan tulang ubun- ubun.
b)      Sutura sagitalis antara tulang ubun- ubun dan berjalan dari depan ke belakang melalui puncak tengkorak.
c)      Sutura lamboidalis antara tulang kepala belakang dan kedua tulang ubun- ubun.
2.      Tulang Badan / Tulang Dada
            Tulang- tulang yang membentuk rangka badan terdiri atas tulang punggung/ ruas belakang, tulang rusuk/ iga, dan tulang dada.
a.       Tulang Punggung/ Tulang Ruas Belakang/ Kolumna Vertebralis
      Tulang punggung adalah sebuah struktur lentur yang dibentuk oleh sejumlah tulang yang disebut ruas tulang punggung atau vertebra. Diantara tiap dua ruas tulang pada tulang punggung terdapat bantalan tulang rawan (kartilago). Ruas tulang punggung (vertebra) dikelompokkan dan dinamai sesuai dengan daerah yang ditempatinya, yaitu :
1)      7 ruas tulang leher (vertebra servikalis), dimana ruas pertama tulang leher disebut atlas sedangkan ruas kedua disebut tulang pemutar.
2)      12 ruas tulang punggung (vertebra torakalis), dimana pada ruas- ruas tulang punggung ini  elekat 12 pasang tulang rusuk/ tulang iga.
3)      5 ruas tulang pinggang (vertebra lumbalis), dimana kelima ruas ini membentuk daerah pinggang atau lumbal.
4)      5 ruas tulang kelangkang (vertebra sakralis), dimana tulang ini dapat membentuk tulang kelangkang atau sacrum. Kelima ruas ini mempunyai senyawa yang cukup kuat.
5)      4 ruas tulang ekor (vertebra koksigeus), dimana tulang ini membentuk tulang yang mempunyai senyawa sama seperti tulang kelangkang.
b.      Tulang Dada (Sternum)
      Tulang dada atau sternum adalah sebuah tulang pipih, berbentuk seperti keris yang terbagi atas tiga bagian, yaitu :
1)      Manubrium (Bagian Hulu)
2)      Korpus Sternii (Bagian Badan)
3)      Prosessus Xhipoid (Taju Pedang)
c.       Tulang Rusuk/ Tulang Iga (Os Kosta)
      Tulang rusuk terdiri dari 12 pasang tulang yang dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1)      7 pasang tulang rusuk sejati (kosta vera). Bagian depan menempel pada tulang dada, sedangkan bagian belakang menempel pada ruas- ruas tulang punggung.
2)      3 pasang tulang rusuk palsu (kosta spuria). Bagian belakang menempel pada ruas- ruas tulang punggung sedangkan bagian depannya menempel pada tulang rusuk di atasnya.
3)      2 pasang tulang rusuk melayang (kosta fluktuantes). Bagian belakang menempel pada ruas- ruas tulang punggung sedangkan bagian depannya tidak menempel pada tulang lain.
3.      Tulang Anggota Gerak/ Ekstremitas
            Anggota gerak terdiri atas anggota gerak atas (ekstremitas superior) dan anggota gerak bawah (ekstremitas inferior).
a.       Tulang Anggota Gerak Atas (Ekstremitas Superior)
1)      Os klavikula (tulang selangka) adalah tulang yang melengkung yang membentuk bagian anterior dari gelang bahu. Fungsinya memberi kaitan kepada beberapa otot dari leher dan bahu sehingga tulang selangka dapat bekerja sebagai penopang lengan.
2)      Os scapula (tulang belikat) adalah tulang yang membentuk bagian belakang dari gelang bahu dan terletak di sebelah belakang toraks lebih dekat permukaan daripada rusuk. Berbentuk segitiga pipih dan memperlihatkan dua permukaan tiga sudut dan tiga sisi.
3)      Os humerus (tulang lengan atas) adalah tulang terpanjang dari anggota gerak atas. Memperlihatkan sebuah batang dan dua ujung. Batang humerus sebelah atasnya bundar tetapi semakin ke bawah menjadi lebih pipih, sedangkan ujung bawahnya lebar dan agak pipih. Pada bagian paling bawah terdapat permukaan sendi yang dibentuk bersama tulang lengan bawah.
4)      Os ulna (tulang hasta) adalah sebuah tulang pipa yang mempunyai sebuah batang dan dua ujung dimana tulang hasta berfungsi untuk memberi kaitan kepada otot yang mengendalikan gerakan dari tangan dan jari. Ujung bawah tulang hasta kecil dibandingkan dengan ujung atasnya.
5)      Os radius (tulang pengumpil) adalah tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung lebih pendek daripada tulang hasta.
6)      Os karpalia (tulang pergelangan tangan) terdiri dari 8 tulang yang dibagi dalam deretan proksimal dari radialis kea rah ulnaris dan deretan distalis dari radialis kea rah ulnaris.
7)      Os metakarpalia (tulang telapak tangan) terdiri dari lima tulang metakarpalia dan setiap tulang mempunyai basis.
8)      Os falangus (tulang jari tangan) terdiri dari tulang pipa pendek sebanyak 14 buah dan dibentuk dalam lima bagian tulang yang saling berhubungan dengan metakarpalia.

b.      Tulang Anggota Gerak Bawah (Ekstremitas Inferior)
1)      Os koksa (tulang panggul) adalah penghubung antara badan dan anggota bawah. Terdiri atas tiga pasang tulang yang bergabung menjadi satu, yakni 2 buah tulang usus (os ileum), 2 buah tulang kemaluan (os pubis) dan 2 buah tulang duduk (os iskhium).
2)      Os femoralis (tulang paha) adalah tulang terpanjang dari tubuh dimana tulangnya berupa tulang pipa dan mempunyai sebuah batang dan dua ujung.
3)      Os patella (tulang tempurung lutut) adalah tulang baji yang letaknya di depan sendi lutut, tetapi tidak ikut serta di dalamnya.
4)      Os tibia (tulang kering) merupakan kerangka yang utama dari tungkai bawah dan terletak medial dari tulang betis. Tulang kering adalah tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung. Tulang kering membuat sendi dengan tiga tulang yaitu femur, fibula dan talus.
5)      Os fibula (tulang betis) adalah tulang sebelah lateral tungkai bawah dimana tulang itu adalah tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung.
6)      Os tarsal (tulang pangkal kaki) adalah tulang pendek, terbuat dari jaringan tulang berbentuk jala dengan pembungkus jaringan kompak. Tulang- tulang ini mendukung berat badan ketika berdiri.
7)      Os kalkaneus (tulang rumit) adalah tulang terbesar dari tapak kaki. Tulang itu ada di sebelah belakang dan membentuk tumit dan mengalihkan berat badan di atas tanah ke belakang.
8)      Os falangus (tulang ruas- ruas jari kaki) yang terdiri dari tulang pipa pendek sama seperti tulang ruas jari tangan.

1.7.Kelainan Pada Kerangka
                  Kelainan dan gangguan pada kerangka dapat mengganggu proses gerak yang normal. Kelainan ini dapat disebabkan oleh kuman- kuman penyakit atau kecelakaan, karena kurang gizi dan ada pula yang disebabkan karena kebiasaan sikap duduk yang salah atau mengangkat beban yang terlalu berat.
1.      Kecelakaan
            Kecelakaan dapat menjadikan retak atau bahkan patah tulang pipa yang disebut dengan fraktura. Memar sendi, sobeknya selaput sendi, sendi dapat bergeser dan bila ujung tulang lepas dari selaput sendi disebut urai sendi sehingga dapat mengganggu kerja dan fungsi rangka.
2.      Kuman
            TBC tulang, sendi terkena infeksi sehingga menimbulkan rasa sakit yang hebat  yang disebut dengan artritia eksudatif. Kematian sel- sel tulang dan mongering yang disebabkan oleh rusaknya selaput tulang atau periostium disebut nekrosa.
3.      Kurang Gizi
            Karena kekurangan zat kapur (kalsium), fosfor dan kekurangan vitamin D dapat menimbulkan gangguan pada proses pembentukan sel- sel tulang. Contohnya arthritis sika yaitu gerakan pada sendi yang menimbulkan bunyi dan rasa nyeri karena kekurangan minyak sendi sehingga seakan- akan rongga sendi kering.
4.      Kebiasaan Sikap Duduk yang Tidak benar
            Kebiasaan duduk yang tidak benar dapat menyebabkan lordosis (jika tulang punggung terlalu bengkok ke depan), kifosis (jika tulang punggung teerlalu bengkok ke belakang) dan skoliosis (jika tulang punggung belok ke kiri atau ke kanan).


5.      Osteoartritis
            Pasien yang menderita penyakit ini biasanya mengeluh nyeri sendi. Nyeri tersebut bertambah jika melakukan aktivitas yang melibatkan lutut atau menggunakan lutut untuk menopang berat badan. Namun nyeri akan berkurang dalam keadaan istirahat. Pengobatan orteoartritis ditujukan untuk mengurangi nyeri, mempertahankan mobilitas dan mencegah terjadinya gangguan fungsi.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar