Senin, 23 Januari 2017

LAPORAN KIMIA DASAR DAYA HANTAR LISTRIK




A.    Tujuan
1.      Menetukan daya hantar listrik dari berbagai larutan
2.      Menetukan pengaruh konsentrasi larutan terhadap daya hantar listriknya
B.     Dasar Teori
            Larutan adalah campuran yang bersifat homogeny antara molekul, atom ataupun ion dari dua zat atau lebih. Disebut homogeny karena susunannya begitu seragam. Komponen larutan terdiri dari zat pelarut (zat yang mempunyai jumlah lebih banyak) dan zat terlarut (zat yang mempunyai jumlah yang lebih kecil dalam larutan).
            Arus listrik dapat terjadi apabila dalam materi ada sarana pengangkut muatan listrik yang bergerak. Pada logam, sarana pengangkut muatan listrik adalah electron. Sedangkan pada larutan, mekanisme penghantaran listrik menjadi lebih komplek. Dalam air, muatan akan terurai menjadi ion- ion dan bergerak kearah elektroda yang muatannya berlawanan. Besarnya arus listrik yang teerjadi bergantung pada hambatan penghantar yang digunakan. Arus listrik dapat diukur menggunakan amperemeter serta dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
R= V/I dimana :
R= Hambatan (ohm)
V= Beda potensial (volt)
I = Kuat arus (amperemeter)
            Berdasarkan daya hantar listriknya larutan dapat bersifat elektrolit atau non elektrolit. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit. Larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan non elektrolit. Senyawa elektrolit dapat dibedakan menjadi senyawa elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Senyawa nonelektrolit adalah senyawa yang di dalam air tidak terionisasi sehingga partikel- partikel yang ada di dalam larutan adalah molekul- molekul senyawa yang terlarut. Kemampuan suatu pengantar untuk memindahkan muatan listrik daya hantar listrik (L). Besarnya daya hantar listrik berbanding terbalik dengan hambatan (R).
C.     Alat dan Bahan
-          Gelas beker
-          Power supply
-          Labu ukur
-          Amperemeter
-          Elektroda karbon
-          Aquades
-          Kristal natrium klorida
-          Larutan natrium klorida
-          Larutan barium klorida
-          Larutan asam asetat
-          Larutan gula pasir
-          Kristal gula pasir
D.    Prosedur Kerja
E.     Hasil Pengamatan
No
Zat dan Konsentrasi
Beda Potensial (V)
Kuat arus (A)
DHL (ohm-1)
1
Larutan NaCl 0.1 M
18.10-3
12.10-6
0,67.10-3

Larutan NaCl 0.25 M
12.10-3
8.10-6
0,67.10-3

Larutan NaCl 0.50 M
10.10-3
10.10-6
1.10-3

Larutan NaCl 1.0 M
4.10-3
22.10-6
5,56.10-3
2
Larutan BaCl2 0.1 M
46.10-3
30.10-6
0,65.10-3

Larutan BaCl2 0.25 M
4.10-3
4.10-6
1.10-3

Larutan BaCl2 0.50 M
26.10-3
50.10-6
1,92.10-3

Larutan BaCl2 1.0 M
80.10-3
4.10-6
0,05.10-3
3
Larutan Gula 2 spatula
-
-
-

Larutan Gula 3 spatula
-
-
-

Larutan Gula 4 spatula
-
-
-

Larutan Gula 5 spatula
-
-
-
F.      Pembahasan
Menurut literature semakin tinggi konsentrasi larutan maka semakin besar daya hantar  listriknya karena semakin tinggi konsentrasi larutan maka semakin banyak pula jumlah partikel yang terlarut dalam larutan.  Pada hasil percobaan larutan gula pasir tidak diperoleh nilai baik beda potensial, arus listrik dan daya hantar listrik karena larutan gula merupakan larutan yang bersifat non elektrolit. Sementara NaCl dan BaCl2 merupakan larutan yang bersifat elektrolit sehingga terjadi perpindahan ion- ion secara sempurna dan dapat diperoleh daya hantar listriknya.
G.    Kesimpulan
            Larutan adalah campuran molekul, atom atau ion dari dua zat atau lebih dimana larutan memiliki sifat elektrolit dan nonelektrolit. Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik dan terjadi reaksi reduksi dan oksidasi, sedangkan larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik karena senyawa yang ada di dalam air tidak terionisasi.
H.    Daftar Pustaka
Wardani.2016. Panduan Praktikum Kimia dasar STIKes BTH Tasikmalaya.
Soedjono. 2006. Kimia Jilid 1 Utuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar