A. Tujuan
Mahasiswa
mampu memisahkan campuran warna tinta dengan metode kromatografi lapis tipis.
B. Dasar
Teori
Kromatografi
adalah suatu metode pemisahan fisik dimana komponennya yang dipisahkan didistribusikan
diantara dua fase yaitu lapisan stasioner dengan permukaan yang luas dan fluida
yang mengalir disepanjang landasan stasioner. Kromatografi lapis tipis (KLT)
adalah metode kromatografi cair yang paling sederhana dimana KLT dapat dipakai
dengan dua tujuan. Pertama, sebagai metode untuk mencapai hasil kualitatif,
kuantitatif atau preparative. Kedua, untuk menjajaki sistem pelarut dan sistem
penyangga yang akan dipakai dalam kromatografi kolom atau kromatografi cair
kinerja tinggi.
Data yang diperoleh dari KLT adalah nilai Rf
yang berguna untuk identifikasi senyawa. Nilai Rf untuk senyawa murni dapat
dibandingkan dengan nilai Rf dari senyawa standar. Nilai Rf dapat didefinisikan
sebagai jarak yang ditempuh oleh senyawa.
C. Alat
dan Bahan
-
Plat KLT
-
Chamber (ruang pengembang)
-
Tinta
-
Eluen
D. Prosedur
kerja
E. Hasil
pengamatan
1. Tinta
warna biru menghasilkan :
a. Jarak
tempuh eluen = 6 cm
Jarak
tempuh bercak (spot) warna ungu = 5,2 cm
Rf
= 0,86
b. Jarak
tempuh eluen = 6 cm
Jarak
tempuh bercak (spot) warna biru = 5,4 cm
Rf
= 0,9
2. Tinta
warna hitam menghasilkan :
a. Jarak
tempuh eluen = 6 cm
Jarak
tempuh bercak (spot) warna ungu = 5,1 cm
Rf
= 0,85
b. Jarak
tempuh eluen = 6 cm
Jarak
tempuh bercak (spot) warna biru = 5,2 cm
Rf
= 0,866
c. Jarak
tempuh eluen = 6 cm
Jarak
tempuh bercak (spot) warna orange = 5,45 cm
Rf
= 0,908
F. Pembahasan
Kromatografi
lapis tipis ini dapat digunakan untuk mengetahui komponen- komponen penyusun
warna dari spidol. Warna- warna yang terurai ini akibat dari proses pemurnian
yang merupakan komponen satu warna dan naiknya air menyebabkan komponen
penyusunan warna terurai. Komponen- komponen warna akan terpisah satu sama lain
berdasarkan perbedaan daya serapnya pada kertas. Perbedaan jarak yang ditempuh zat terlarut
disebabkan karena dipengaruhi oleh kepolaran masing- masing tinta spidol
tersebut sehingga harga Rf yang dihasilkan juga berbeda. Larutan yang bersifat
nonpolar akan memperlambat proses kromatografi .
G. Kesimpulan
Kromatografi
adalah sauatu jenis pemisahan campuran dimana pada saat percobaan dipisahkan
melalui dua fase yaitu fase diam (tinta spidol) dan fase gerak (aquades). Nilai
Rf pada tinta hitam dan tinta biru masing- masing komponennya mempunyai nilai
Rf yang hampir sama.
H. Daftar
Pustaka
Wardani. 2016. Panduan Praktikum
Kimia Dasar STIKes BTH Tasikmalaya
Bintang, Maria. 2010. Biokimia
Teknik Penelitian. Jakarta: Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar