A.
Tujuan
1.
Mengetahui
komponen sel darah manusia
2.
Mengetahui
karakteristik morfologi sel darah merah manusia
3.
Mengetahui
pengaruh pemberian larutan hipotonis, isotonis dan hipertonis terhadap sel
darah merah manusia
B.
Alat dan Bahan
-
Charta
-
Alat tulis
-
Mikroskop
-
Alat tulis
-
Mikroskop
-
Object glass
-
Pipet tetes
-
Tissue
-
Alcohol 70%
-
Lanset
-
Larutan NaCl 0,1
%; 0,9% dan 2%
C.
Cara kerja
1.
Alat dan bahan
yang diperlukan disiapkan
2.
Jari dilakukan
pemijatan agar darah berkumpul pada ujung jari
3.
Jari disterilkan
dengan kapas yang telah diberi alcohol 70%
4.
Jari ditusuk
dengan lanset hingga mengeluarkan darah
5.
Darah yang
keluar diletakkan diatas objek glass
6.
Darah diberi 1
tetes larutan NaCl dengan konsentrasi tertentu
7.
Ditutup dengan
deck glass
8.
Diperiksa
dibawah mikroskop dan diamati bentuk selnya.
D.
Hasil Pengamatan
GAMBAR
E.
Pembahasan
Darah
adalah suatu jaringan cair yang terdapat dalam tubuh manusia yang berisi plasma
darah dan sel darah. pada larutan hipotonis NaCl 0,1% sel darah terlihat
membengkak dan karakteristik dari setiap bentuk sel darah berbeda, ada yang
berbentuk seperti virus yang menandakan bahwa sel darah itu pecah. Hal ini
disebabkan karena menurunnya tekanan osmotic plasma daarah yang menyebabkan
pecahnya dinding eritrosit sehingga air dapat masuk secara osmosis melalui
dinding yang semipermeable sehingga sel darah membengkak.
Pada
larutan isotonis NaCl 0,9% sel darah terlihat tetap dan bentuknya sama
bikonkaf. Darah akan tetap stabil karena larutan isotonis mempunyai komposisi
yang sama dengan cairan tubuh.
Pada
larutan hipertonis NaCl 2% sel darah terlihat mengkerut. Hal ini terjadi karena
konsentrasi NaCl tergolong pekat jika disbanding dengan cairan isi sel darah
merah sheingga menyebabkan air yang ada di dalam sel darah merah akan keluar
dan mengakibatkan sel darah merah menjadi mengkerut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar