Sabtu, 18 Februari 2017

LAPORAN FISIKA DASAR PANAS LEBUR ES




Nomor percobaan : P-1
I.                   Tujuan
Menentukan panas lebur es
II.                Dasar teori
      Kalor didefinisikan sebagai energy panas yang dimiliki oleh suatu zat dimana untuk mendeteksi adanya kalor yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia disebut calorimeter. Kalor bergantung pada factor massa zat, jenis zat dan perubahan suhu.
      Kalorimeter adalah alat untuk mennetukan kalor jenis tipis yang dimasukkan dalam bejana tembaga yang lebih besar. Prinsipnya antara bejana dinding dalam dan dinding luar dibatasi oleh bahan yang tidak dapat dialiri kalor. Kemudian diberi tutup yang mempunyai dua lobang untuk memasukkan thermometer dan pengaduk. Pengukuran kalor jenis dengan calorimeter didasarkan dengan asas black yaitu kalor yang diterima oleh calorimeter sama dengan kalor yang diberikan oleh zat yang dicari kalor jenisnya.
      Panas lebur es adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh setiap gram es untuk mencair dimana suhu es akan konstan selama es mencair. Titik lebur adalah suhu dimana terjadi perubahan zat padat menjadi cair. Gaya antar molekul memiliki pengaruh yang kuat pada titik lebur. Titik lebur es terdapat di 0’C.
III.             Alat dan Bahan
-          Calorimeter lengkap
-          Thermometer
-          Stopwatch
-          Neraca teknis
-          Es
IV.             Prosedur percobaan
1.      Timbang calorimeter dalam keadaan kosong
2.      Isis calorimeter dengan air kira- kira setengahnya kemudian timbang
3.      Amati temperature air setiap seperempat menit selama 5 menit
4.      Keringkan es, timbang cepat masukkan ke dalam calorimeter
5.      Amati temperature air- es setiap seperempat menit selama 5 menit
6.      Setelah es mencair seluruhnya, timbang seluruh calorimeter dan isinya.
7.      Ulangi 3x dengan massa air dan es yang berbeda
8.      Catat temperature ruangan sebelum dan sesudah percobaan
V.                Data Hasil Percobaan
a.       Percobaan 1
-          Massa calorimeter = 133,42 gram
-          Massa calorimeter + air = 241,81 gram
-          Massa air = 241,81 – 133,42 = 108,39 gram
-          Massa es sebelum dimasukkan dalam calorimeter = 22,09 gram
-          Masssa calorimeter air+ es = 264,21 gram
-          Massa es = 264,21 – 241,81 = 22,4 gram
Massa Kalorimeter (gram)
Massa Air (gram)
Massa Es (gram)
Waktu (s)
Temperatur Air (dalam ‘C)
Temperature es (dalam ‘C)
133,42
108,39
22,4
15
28
20



30
28
18



45
28
18



60
28
18



75
28
16



90
28
16



105
28
16



120
28
16



135
28
14



150
28
14



165
28
14



180
28
14



195
28
14



210
28
14



225
28
14



240
28
14



255
28
14



270
28
14



285
28
14



300
28
14
VI.             Pembahasan
      Berdasarkan teori bahwa tetapan kalor lebur es yaitu 80 kal/g sedangkan hasil pengamatan berbeda dnegan tetapan kalor lebur. Percobaan ini gagal karena sesuai dengan hokum kekeaklan energy yang menyatakan bahwa kalor yang dilepas oleh calorimeter akan sama dengan kalor yang diterima oleh es. Factor- factor yang dapat mempengaruhi kalor lebur yakni :
-          Massa calorimeter yang mempunyai berat yang sama
-          Suhu, ketika suhu masih terlalu panas maka akan didapat kalor lebur yang rendah sebaliknya ketika suhu masih dingin maka akan didapat kalor lebur yang tinggi
-          Massa es dimana semakin besar massa es maka kalor lebur yang dibutuhkan untuk meleburkan es tersebut semakin besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar