Selasa, 07 Februari 2017

LAPORAN PRAKTIKUM ANFISMAN TERMOREGULASI




A.    Tujuan
1.      Mampu melakukan pengukuran suhu tubuh secara oral pada tubuh manusia
2.      Mampu melakukan pengukuran suhu tubuh secara axial pada tubuh manusia
3.      Mampu memahami perbedaan berbagai temperature di berabgai tempat tubuh
4.      Mampu mengetahui berbagai factor yang berpengaruh pada pengukuran suhu tubuh
B.     Alat dan Bahan
-          Thermometer klinis
-          Air es
-          Handuk
-          Kapas
-          Alcohol 70%
-          Thermometer kamar
C.     Cara Kerja
1.      Praktikan tidur terlentang dengan badan bagian atas terbuka. Fossa axilaris dikeringkan terlebih dahulu dengan handuk
2.      Thermometer klinis dimasukkan ke dalam fossa axilaris
3.      Lengan atas di adduksi pada toraks
4.      Thermometer dibiarkan selama 10 menit kemudian dibaca
5.      Thermometer dimasukkan ke dalam mulut sehingga ujung thermometer terletak dibawah lidah
6.      Mulut ditutup rapat biarkan 10 menit di dalam  mulut. Thermometer diambil dari mulut kemudian dibaca skalanya
7.      Praktikum berkumur air es kemudian thermometer dipasang lagi seperti point 5-6
8.      Hasil perubahan suhu tersebut diamati dan dijelaskan mengapa terjadi perubahan suhu/ perbedaan suhu tersebut.
D.    Hasil Pengamatan
Nama
L/P
Umur
Temperatur ‘C



Ketiak
Mulut normal
Mulut berkumur es
Nisa A.
P
19 tahun
36,4’ C
35,2’C
33’C
M. Zulfan
L
19 tahun
37,0’C
36,2 ‘C
35,7’ C






E.     Pembahasan
            Termoregulasi adalah suatu pengaturan fisiologis tubuh manusia mengenai keseimbangan produksi panas dan kehilangan panas sehingga suhu tubuh dapat dipertahankan secara konstan. Mengukur temperature suhu diketiak dan dimulut hasilnya tidak jauh berbeda hanya saja yang membedakan adalah ketika suatu organ snagat berhubungan atau tidak dengan udara yang berada disekitar kita.
            Pada saat mengukur temperature dengan mulut normal suhu rendah daripada di ketiak karena pada saat percobaan mulut terkadang tidak sengaja berbicara sehingga mulut lebih banyak berhubungan dengan udara luar dibandingkan dengan ketiak sehingga suhunya lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungannya.
            Pada saat berkumur dengan air es, tubuh kehilangan panasnya karena panas yang terdapat pada tubuh/ mulut berpindah ke air es yang suhunya lebih rendah sehingga temperature pada saat dikumur es rendah daripada axial dan mulut normal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar