A. Tujuan
1. Menentukan
pH larutan garam (hidrolisis garam)
2. Membuktikan
bahwa larutan penyangga dapat mempertahankan pH
B. Dasar
Teori
Dalam
konsep kimia, garan nerupakan senyawa ion yang terbentuk dari penggabungan ion
negative sisa asam dengan ion positif sisa basa. Karena merupakan gabungan dari
ion- ion sisa asam dan sisa basa, maka garam umumnya berbentuk larutan.
Dalam
konsep kimia, dikenal tiga jenis garam yaitu :
1. Garam
yang bersifat netral, berasal dari asam kuat dan basa kuat
2. Garam
yang bersifat asam, berasal dari asam kuat dan basa lemah
3. Garam
yang bersifat basa, berasal dari asam lemah dan basa kuat
4. Garam
yang berasal dari asam lemah dan basa lemah
Hidrolisis
garam merupakan reaksi zat dengan air, garam- garam bila direaksikan dengan air
akan menghasilkan beberapa zat. Sementara larutan penyangga memiliki peranaan
penting dalam kehidupan sehari- hari. Misalnya dalam tubuh manusia larutan
penyangga berperan penting untuk mempertahankan pH. Hal ini terjadi karena
didalam cairan sel tubuh terdapat sistem penyangga yaitu asam dihidrogen
fosfat.. untuk menjaga pH agar tidak banyak berubah maka dalam darah terdapat
sistem penyangga yaitu asam karbonat dan ion bikarbonat.
C. Alat
dan Bahan
-
Hidrolisis garam
Ø Gelas
beker 25 mL
Ø Larutan
kalium klorida 1M
Ø Larutan
ammonium klorida 1 M
Ø Larutan
Natrium asetat 1 M
Ø Larutan
natrium karbonat 1 M
Ø Larutan
alumunium sulfat 1 M
Ø Larutan
ammonium sulfat 1 M
Ø Kertas
indikator universal
-
Larutan penyangga
Ø Gelas
beker 100 mL
Ø Gelas
ukur 10 mL
Ø Tabung
reaksi
Ø Pipet
tetes
Ø Larutan
natrium asetat 1 M
Ø Larutan
asam asetat 1 M
Ø Larutan
ammonium hidroksida (konsentrasi belum diketahui)
Ø Larutan
ammonium klorida 1 M
Ø Larutan
asam klorida 0,1 M
Ø Larutan
natrium hidroksida 0,1 M
Ø Aquades
Ø Kertas
indikator universal
D. Prosedur
Kerja
E. Hasil
Pengamatan
-
Hidrolisis garam
No
|
Larutan
|
Gambar Indikator Universal
|
pH
|
Sifat Larutan
|
1
|
Na2CO3
|
|
11
|
Basa
|
2
|
Al2(SO4)3
|
|
3
|
Asam
|
3
|
(NH4)2SO4
|
|
6
|
Asam
|
4
|
KCl
|
|
13
|
Basa
|
5
|
NH4Cl
|
|
6
|
Asam
|
6
|
CH3COONa
|
|
8
|
Basa
|
-
Larutan Penyangga
Percobaan
|
Pereaksi
|
pH
awal
|
pH
setelah penambahan aquades
|
pH
setelah penambahan HCl
|
pH
setelah penambahan NaOH
|
A.
|
CH3COOH
+ CH3COONa
|
5
|
5
|
5
|
5
|
B.
|
NH4OH
+ NH4Cl
|
5
|
5
|
5
|
5
|
F. Pembahasan
Menurut hasil percobaan pada
hidrolisis garam diperoleh sifat larutan yang bersifat asam adalah Al2(SO4)3,
(NH4)2SO4, NH4Cl dan yang bersifat
basa adalah CH3COONa, Na2CO3, KCl. Seharusnya
larutan KCl bersifat netral karena terdiri dari asam kuat dan basa kuat serta
larutan NH4Cl bersifat asam karena terdiri dari basa leamh dan asam
kuat. Larutan penyangga adalah suatu larutan yang dapat mempertahankan harga pH
larutan jika diberi sedikit asam kuat, basa kuat atau diencerkan. Larutan
penyangga terbentuk dari campuran asam lemah dengan garamnya atau campuran basa
lemah dengan garamnya. Dalam percobaan CH3COOH + CH3COONa
diperoleh pH awal yaitu 5. CH3COOH merupakan asam lemah dan CH3COONa
merupakan garamnya. Pada saat ditambah HCl H+ akan menggeser
kesetimbangan ke kiri dimana ion H+ yang ditambahkan akan bereaksi
dengan ion CH3COO- membentuk molekul CH3COOH
dan tidak menyebabkan perubahan pH begitupun jika ditambah NaOH dan aquades pH
larutan tidak akan menyebabkan perubahan pH terlalu besar.
Hasil percobaan NH4OH yang
belum diektahui konsentrasinya dengan NH4Cl diperoleh pH awal yaitu
5. Seharusnya campuran NH4OH + NH4Cl diperoleh pH lebih
dari 7 karena bersifat basa. Hal ini terjadi disebabkan karena tidak akuratnya
pada saat membuat larutan NH4Cl
ketika menghitung massa ammonium dan volume asam klorida yang digunakan
sehingga dapat berpengaruh pada saaat menghitung nilai pH.
G. Kesimpulan
Hidrolissi
merupakan reaksi penguraian garam oleh air dimana dalam dalam konsep kimia
dikenal 3 jenis garam yaitu garam yang bersifat asam, bersifat basa dan
bersifat netral. Larutan penyangga adalah larutan yang dapat memepertahankan
harga pH dimana suatu larutan tidak akan terjadi perubahan pH yang besar jika
diberi sedikit asam kuat, basa kuat ataupun diencerkan.
H. Jawaban
dari Pertanyaan
1. Kelompokkan
larutan garam yang bersifat asam, basa dan netral!
a) Larutan
yang bersifat asam : Al2(SO4)3,
(NH4)2SO4, NH4Cl
b) Larutan
yang bersifat basa : CH3COONa, Na2CO3
c) Larutan
yang bersifat netral : KCl
2. Mengapa
beberapa larutan termasuk larutan garam mempunyai sifat asam atau basa atau
netral? Jelaskan dengan teori hidrolisis!
Karena
garam adalah senyawa yang dihasilkan dari reaksi hidrolisis antara larutan asam
dan larutan basa. Larutan garam terbentuk dari sifat yang berbeda tergantung
pada sifat penysun asam dan sifat basa penyusun garam.
3. Jelaskan
kesetimbangan yang terjadi pada masing- masing tabung pada percobaan A!
a. Tabung
A (ditambahkan sedikit aquades) : ditambah air artinya pengenceran atau volume
bertambah. Ini mengakibatkan konsentrasi berkurang dari konsentrasi awal.
b. Tabung
B (ditambah HCl) : HCl akan terionisasi menghasilkan ion H+ kemudian
ion H+ yang dihasilkan dinetralkan oleh basa konjugasi garam, CH3COO-
sehingga konsentrasi CH3COO- akan berkurang dan
konsentrasi CH3COOH akan berubah, tetapi pH tidak berubah.
c. Tabung
C (ditambah NaOH) : NaOH terionisasi menghasilkan OH- yang kemudian
OH- dihasilkan oleh CH3COOH
4. Jelaskan
kesetimbangan yang terjadi pada msing- masing tabung reaksi pada percobaan B!
a. Tabung
X (ditambah aquades) : basa lemah akan turun sehingga tidak berpengaruh pada pH
karena volumenya bertambah.
b. Tabung
Y (ditambah HCl) : pH larutan tetap karena asam dapat memperoleh H+ yang
dinetralisasikan oleh NH4OH membentuk NH4+
sehingga kesetimbangan bergeser kea rah
NH4+.
c. Tabung
Z (ditambah NaOH) : kelebihan OH- dinetralisasi oleh NH4+
menjadi NH4OH sehingga pH tetap.
I. Daftar
Pustaka
Wardani. 2016. Panduan Praktikum
Kimia Dasar STIKes BTH Tasikmalaya
Michael Purba.2000. KIMIA 2000 3A
SMU Kelas 3. Jakarta : Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar