A. Tujuan
Mampu
menentukan pengaruh jenis ikatan suatu senyawa terhadap sifat fisis dan kimia
dari senyawa tersebut.
B. Dasar
Teori
Ikatan
ion terbentuk karena terjadinya perpindahan electron diantara dua atom atau
lebih untuk membentuk partikel yang bermuatan listrik dan mempunyai daya tarik-
mensarik. Ikatan kovalen terbentuk dari terbaginya electron diantara atom-
atom. Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika mengenai interaksi gaya tarik-
menarik antara dua atom atau molekul yang mnyebabkan suatu senyawa diatomic
atau poliatomik menjadi stabil.
Beberapa
sifat senyawa ion yang penting adalah larutan atau leburannya dapat
mengahntarkan arus litrik, mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi,
sangat keras dang etas, pada umumnya larut dalam pelarut polar dan tidak larut
dalam pelarut nonpolar. Sifat senyawa kovalen kebanyakan menunjukkan titik
leleh rendah, pada suhu kamar berbentuk cairan atau gas, larut dalam pelarut
nonpolar dan sedikit larut dalam air, sedikit mengahntarkan listrik, mudah
terbakar dan berbau.
C. Alat
dan Bahan
-
Tabung reaksi
-
Thermometer
-
Gelas beker
-
Alat uji daya hantar listrik
-
Spatula kaca
-
Pipet tetes
-
Lampu spirtus
-
Kristal urea
-
Kristal naftalena
-
Kristal natrium klorida
-
Kristal kalium iodide
-
Kristal magnesium sulfat
-
Karbon tetraklorida
-
Aquades
D. Prosedur
Kerja
E. Hasil
Pengamatan
1. Perbandingan
Titik Leleh
Langkah
Percobaan
|
Sampel
|
Hasil
Pengamatan
|
Suhu
Pada saat sampel mulai meleleh (To) dan seluruh sampel meleleh (Tl)
|
1.
Urea
|
To
= 39’ C
Tl
= 105’ C
|
|
2.
Naftalena
|
To
= 27’ C
Tl
= 35’ C
|
|
3.
Natrium Klorida
|
To
= tidak meleleh
Tl
= tidak meleleh
|
|
4.
Kalium Iodida
|
To
= 30’ C
Tl
= lebih dari 100’ C
|
|
5.
Magnesium Sulfat
|
To
= 25’ C
Tl = 100’ C
|
2. Perbandingan
kelarutan
No
|
Senyawa
|
Kelarutan
|
|
|
|
Dalam air
|
Dalam CCl4
|
1
|
Urea
|
Larut
|
Tidak larut
|
2
|
Naftalena
|
Tidak larut
|
Larut
|
3
|
Natrium Klorida
|
Larut
|
Tidak larut
|
4
|
Kalium Iodida
|
Larut
|
Tidak larut
|
5
|
Magnesium Sulfat
|
larut
|
Larut
|
3. Perbandingan
Daya hantar
No
|
Senyawa
|
Lampu
|
Gelembung
|
1
|
Urea
|
Mati
|
Tidak ada
|
2
|
Naftalena
|
Mati
|
Tidak ada
|
3
|
Natrium Klorida
|
Mati
|
Sedikit gelembung
|
4
|
Kalium Iodida
|
Redup
|
Banyak
|
5
|
Magnesium Sulfat
|
Redup
|
Sedikit gelembung
|
F.
Pembahasan
Jika
dilihat dari titik lelehnya senyawa kovalen memiliki titik leleh yang rendah
dari senyawa kovalen. Hal ini disebabkan adanya gaya tarik van der walls
diantara senyawa kovalen lebih rendah daripada senyawa ion. Sehingga diperlukan
energy oleh molekul atau senyawa kovalen untuk memecah keadaan padatnya dan
berubah menjadi keadaan cair. Artinya, senyawa kovalen meleleh pada suhu yang
lebih rendah dibandingkan ion sehingga urea dan naftalena termasuk senyawa
kovalen serta KI NaCl dan MgSO4 termasuk senyawa ion. Pada umumnya senyawa ion
dapat larut dalam air dan hanya beberapa yang larut dalam pelarut nonpolar
dimana pada percobaan air merupakan pelarut polar.
Pada
percobaan perbandingan daya hantar listrik diperoleh bahwa senyawa ion dapat
menghantarkan arus listrik meski lampunya redup. Sedangkan senyawa kovalen
tidak dapat menghantarkan arus listrik hal ini terjadi disebabkan karena
sneyawa ion dalam air terionisasi dan terurai menjadi ion pistif dan negative
sehingga dapat menghantarkan arus listrik.
G.
Kesimpulan
Senyawa
ion dapat menghantarkan arus listrik, mempunyai titik leleh yangtinggi serta
dapat larut dalam air sementara senyawa kovalen tidak dapat menghantarkan arus
listrik, titik leleh yang rendah serta dapat larut dalam pelarut non polar.
H.
Daftar Pustaka
Wardani.
2016. Panduan Praktikum Kimia Dasar STIKes BTH Tasikmalaya
Soedjono.
2008. Mndiri Kimia Jilid I Untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar