1.1. Pengertian Sitem Reproduksi
Sistem reproduksi merupakan sistem yang
terdiri dari beberapa organ yang berperan dalam proses untuk berkembang biak
atau memperbanyak keturunan. Organ reproduksi wanita berbeda dengan organ
reproduksi pria karena pada wanita normal, di setiap bulannya secara bergantian
ovarrium akan memproduksi sel telur. Namun jika sel telur tidak dibuahi maka
dinding pada rahim akan meluruh yang disebut dengan menstruasi.
1.2. Organ Reproduksi Wanita
Alat
reproduksi wanita terdiri dari bagian
dalam (interna) dan bagian luar
(eksterna) yang mempunyai fungsi yang berbeda- beda.
a.
Bagian Luar
(Eksterna)
1.
Ovarium
Ovarium
merupakan kelenajr kelamin yang memproduksi ovum (sel telur) dan berfungsi
untuk menyekresi hormone estrogen dan progesteron. Ovarium berhubungan dengan
uterus melalui ligamentum ovarii propium. Ovarium terdiri dari 2 buah dimana
ovarium dilekatkan oleh lipatan peritoneum ke belakang ligamentum latum,
lipatan ganda peritoneum meregang dari sisi uterus ke sebelah lateral pelvis. Pada
wanita yang belum pernah melahirka, ovarium terletak pada fossa ovarium yaitu
suatu cekungan peritoneum yang dangkal pada dinding lateral pelvis.
2.
Tuba Fallopi
Tuba
fallopi merupakan saluran sel telur yang menyangkut ovum dari ovarium ke kavum
urteri dengan gerakan peristaltic dan dibantu oleh gerakan silia pada
dindingnya. Lubang pada tiap tabung tuba fallopi yang masuk ke rahim sangat
kecil, tetapi lubang dekat ovarium melebar dan pinggirnya terdiri dari
rangkaian yang berumbai halus dan disebut fimbria. Ketika folikel ovarian
pecah, fimbria mendekat sehingga ovum yang dikeluarkan dari ovarium dapat
langsung mausk ke dalam tuba fallopi. Ovum tersebut kemudian bergerak sepanjang
tuba fallopi oleh kontraksi otot pada dinding tuba dan oleh pergerakan silia
sehingga dapat masuk ke dalam uterus. Tuba fallopi ditahan oleh lapisan
jaringan yang longagr yang disebut dengan jaringan ikat lebar. Tuba fallopi
terdiri dari lapisan dalam sel- sel bersilia dimana lapisan tengahnya terdiri
dari otot dan lapisan luarnya yaitu peritoneum.
3.
Uterus
Uterus
adalah organ yang tebal, berotot yang terletak di dalam pelvis. Uterus
berfungsi sebagai tempat berkembangnya embrio, selama kehamilan volume uterus
mampu mengembang hingga 500 kali. Otot uterus disebut dengan miometrium yaitu
lapisan tengah yang dapat melindungi bagian dalam. Selaput lendir yang melapisi
dalamnya yang berfungsi sebagai tempat melekatnya zigot adalah endometrium.
Peritmetrium merupakan lapisan terluar yang berfungsi untuk menyangga sel
telur. Uterus terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
a)
Fundus yaitu
bagian yang berbentuk cembung di atas muara tuba fallopi
b)
Korpus yaitu
badan uterus yang melebar dari fundus ke serviks sedangkan antara badan dan
serviks terdapat istmus. Istmus adalah kelenjar yang dapat menyekresikan
membrane atau selaput telur.
c)
Serviks adalah
leher rahim yang terdiri dari dinding otot yang kokoh mengelilingi saluran
serviks pusat, dilapisi oleh selaput lendir yang banyak mengandung kelenjar
yang mengeluarkan lendir.
4.
Vagina
Vagina
adalah saluran kelahiran yang menjurus dari kulit luar vulva sampai ke leher
rahim. Vagina disebut juga dengan tabung berotot yang berisi membrane
epithelium. Lapisan dinding vagina dinamakan vaginal mukosa yang berwarna merah
muda seperti kulit yang berubah dan cenderung membentuk lipatan yang memanjang
dan melingkar. Vagina berfungsi sebagai tempat terjadinya kopulasi
(berpindahnya sperma dari reproduksi pria ke reproduksi wanita) dan sebagai
jalan keluarnya bayi pada proses melahirkan.
b.
Bagian Dalam
(Interna)
1.
Mons Pubis,
merupakan bagian yang menonjol berupa bantalan lemak yang terletak di depan
simfisi pubis yang ditutupi bulu pada saat pubertas. Mons pubis berfungsi
sebagai pelindung terhadap benturan- benturan dari luar dan menghindari infeksi
dari luar.
2.
Labia Mayor
(bibir besar), merupakan 2 lapisan tebal yang terdiri dari kulit dan lemak,
jaringan otot, pembuluh darah dan serabut saraf. Labia mayor berfungsi untuk
menutupi organ kelamin dan mengeluarkan cairan.
3.
Labia Minor
(bibir kecil), merupakan 2 lapisan tipis dari kulit yang berada diantara labia
mayor yang mengandung jaringan erektil. Labia minor berfungsi untuk melindungi
organ kelamin dalam.
4.
Klitoris,
merupakan tonjolan kecil yang melingkar berisi jaringan erektil yang serupa
dengan penis laki- laki. Klitoris banyak mengandung saraf korpus kavernosus dan
membrane fibranosa. Klitoris dapat membesar dan mengeras apabila terangsang.
5.
Vestibulum
Vagina, merupakan celah yang terdapat diantara labia mayor dan labia minor yang
bersambung dengan vagina. Vestibulum vagina berfungsi untuk melumasi vagina dan
menghasilkan cairan.
6.
Kelenjar
Batholini, merupakan kelenjar yang terletak tepat di belakang labia mayor di
setiap sisi. Kelenjar batholini mengeluarkan lendir dan salurannya keluar
antara hymen dan labia minor.
7.
Himen (selaput
dara), adalah lapisan tipis terletak di mulut vagina yang menutupi liang
senggama yang ditengahnya berlubang agar kotoran menstruasi dapat mengalir
keluar. Himen merupakan pembatas antara lingkungan luar dan organ dalam.
8.
Orifisum Vagina,
merupakan celah yang ukurannya tergantung himen yang terletak di bawah
vestibulum.
9.
Bulbus
Vestibularis, merupakan jaringan erektil yang berada disamping orifisium vagina
yang menempel dengan permukaan inferior diafragma urogenalitas dan tertutup
oleh sfingter vagina.
10. Perineum, merupakan jaringan antara vagina dan anus
dimana perineum berisi struktur yang mendukung kemih, genital dan organ dalam
gastrointestinal.
4.3.
Daur Menstruasi
Sejak
masa remaja (pubertas) sampai usia haid (menopause), wanita mengalami haid atau
menstruasi. Menstruasi adalah peristiwa keluarnya darah dari vagina dimana
darah berasal dari uterus dan timbul akibat terlepasnya selaput lendir uterus
yang mengalami proses kerusakan. Bila ovum tidak dibuahi oleh sperma maka
korpus luteum akan mengkerut menjadi korpus albicans sehingga produksi hormone
estrogen dan progesterone terhenti. Turunnya kadar estrogen dan progesterone
menyebabkan peluruhan endometrium dan ovum. Pada umumnya darah menstruasi
bersifat cair atau hanya sedikit mengandung pembekuan darah, berwarna merah
atau merah tua yang biasanya berlangsung antara 2-6 hari dengan volume darah
sekitar 50 ml. Daur menstruasi dikatakan normal apabila berlangsung selama
21-40 hari lamanya dan teratur apabila perbedaan dalam daur menstruasi yang
dialami seorang wanita tidak lebih dari satu minggu lamanya. Bila ovum tidak
dibuahi oleh sperma maka korpus luteum akan mengkerut menjadi korpus albicans
sehingga produksi hormone estrogen dan progesterone terhenti. Turunnya kadar
estrogen dan progesterone menyebabkan peluruhan endometrium dan ovum.
Daur menstruasi dapat dibagi dalam
tiga tahap yaitu tahap pra- ovulasi (sebelum ovulasi), tahap ovulasi dan tahap
pasca- ovulasi (sesudah haid). Tahap
pra-ovulasi, hipotalamus mengeluarkan hormone Gonadtroponin yang merangsang
hipofisis untuk mengeluarkan FSH (Follicle Stimulating Hormon). FSH merangsang
pembentukan folikel primer di dalam ovarium yang mengelilingi oosit primer. Keduanya
akan tumbuh sampai hari ke-14 dan hari ke-1 menstruasi, saat itu folikel matang
disebut dengan folikel de Graaf dengan didalamnya terdapat oosit sekunder.
Tahap
ovulasi pada umumnya pada hari ke-14 terjadi perubahan produksi hormone.
Peningkatan kadar estrogen selama pra- ovulasi menimbulkan reaksi umpan balik
negative yaitu penghambatan pelepasan FSH dari hipofisis, karena FSH berkurang
maka hipofisis selanjutnya mengeluarkan LH (Luteinizing Hormone). LH merangsang
pelepasan oosit sekunder dari folikel de Graaf siap untuk dibuahi sperma.
Tahap
pasca- ovulasi dimana Folikel de Graaf yang ditinggalkan ole oosit sekunder
akan berkerut dan berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum akan tetap
memproduksi estrogen dan progesterone. Keduanya bekerja menebalkan endometrium
juga merangsang sekresi lendir pada vagina dan pertumbuhan kelenjar susu dan
payudara. Keseluruhan fungsi tersebut adalah menyiapkan implantasi zigot pada
uterus bila terjadi pembuahan atau kehamilan.
4.4.
Proses Kehamilan
Kehamilan
berawal dengan pembuahan dan berlangsung di dalam saluran telur. Pada pembuahan
satu sel telur bersatu dengan satu sperma dan hasilnya terbentuk sel telur yang
dibuahi. Jumlah kromosom manusia adalah 23 pasang, berarti kromosom seksnya
satu dan autosomnya 22 pasang dalam tiap nukelus sel tubuhnya. Dalam waktu 30
jam setelah terjadinya pembuahan, ovum yang telah dibuahi mulai membelah diri
satu sel menjadi dua sel, dari dua sel menjadi empat sel dan seterusnya. Pada
hari keempat, ovum yang telah dibuahi tersebut sudah menjadi segumpal sel. Pada
hari ketujuh gumpalan sel tersebut sudah tersususn menjadi selapisan sel yang
mengelilingi suatu ruangan yang berisi sekelompok sel di bagian dalamnya.
Lapisan sel di bagian luar akan
berkembang menjadi ari- arid an selaput janin, sedangkan kelompok sel di bagian
dalam akan tumbuh menjadi anak. Setelah membelah diri, gumpalan sel digerakkan
menuju rongga rahim. Perjalanan melalui saluran telur berlangsung kurang lebih
selama 7 hari, setelah sampai di dalam rongga rahim gumpalan sel tersebut
melekat pada selaput lendir rahim dan mulai membenamkan diri dan bersarang di
dalam selaput lendir rahim yang sementara sudah dipersiapkan oleh hormone
progesterone. Setelah bersarang, hasil pembuatan itu disebut dengan embrio.
4.5.
Perkembangan
Embrio
Dalam
tujuh hari pertama dari perkembangannya, ovum yang telah dibuahi tumbuh dengan
mendayagunakan sumber bahan yang terdapat di dalam ovum itu sendiri. Setelah
bersarang, maka embrio mengambil bahan- bahan yang berguna bagi pertumbuhannya
dari selaput lendir rahim dan mengeluarkan zat- zat yang tidak berguna lagi.
Kelompok sel- sel dari bagian dalam embrio tumbuh dan berkembang menjadi alat-
alat da organ- organ dalam tubuh anak.
Pada
minggu ke-3 setelah pembuahan, terbentuk jantung anak yang sederhana tetapi
sudah berdenyut. Antara minggu ke-6 sampai minggu ke-8 bagian- bagian dari anggota gerak dan wajah
anak mulai berwujud, lambung mengeluarkan getahnya dan ginjal menghasilkan
sedikit urin. Kegiatan jaringan otak anak untuk pertama kali dapat direkam pada
minggu ke- 7.
Pada
minggu ke-10 sudah dapat dibedakan jenis kelamin anak berdasarkan alat kelamin
luarnya. Amak mulai dapat bergerak sendiri, menekan, mengerutkan dahi dan
mengepalkan tinjunya. Pada tahap ini tulang- tulang kerangka anak mulai berubah
dari tulang rawan menjadi tulang biasa. Dalam keadaan biasa, gerakan anak baru
menjadi cukup kuat sehingga dapat dirasakan oleh ibunya sekitar minggu ke- 14
sampai minggu ke-18. Dalam perkembangan selanjutnya, mak aberbagai sitem dan
fungsi alat- alat tubuh anak mengalami penyempurnaan sampai saatnya ia
dilahirkan.
4.6.
Kelainan Pada Sistem Reproduksi
1.
Tumor Payudara
Tumor
pada payudar dapat bersifat jinak seperti fibroadenoma, yaitu benjolan kenyal
yang dapat dihilangkan melalui operasi. Tumor dapat bersifat ganas yang disebut
dengan kanker payudara, dimana kanker jenis ini sangat banyak terdapat setelah
menopause dan jarang sebelum berumur 30 tahun. Pengobatannya dapat melalui
dengan operasi, sinar radioaktif dan obat- obatan.
2.
Vulvovaginitis
Peradangan
pada vulva dan vagina sering menimbulkan gejala keputihan. Penyakit ini dapat
disebabkan oleh bakteri Gardnerella vaginalis, Gonorrhocae chlamidia, oleh
protozoa Trichomonas vaginalis dan jamur Candida albicans.
3.
Gonorrhoea
Penyakit
infeksi akut yang menyerang selaput lendir dari uretra, serviks, rektum, faring
dan mata. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neissheria gonorrhea. Peradangan
dan penyumbatan pada tuba fallopi oleh gonorrhea sering menyebabkan wanita
menjadi infertile. Sewaktu persalinan, bakteri dapat ditularkan kepada mata
bayi yang baru lahir yang dapat menimbulkan kebutaan.
4.
Infertilitas
Infertilitas merupakan
ketidakmampuan menghasilkan keturunan. Infertilitas dapat disebabkan olef
faktor di pihak wanita maupun di pihak pria. Pada wanita infertilitas
disebabkan karena gangguan pembentukan ovum oleh kerusakan pada ovarium karena
infeksi, toksi ataupun sinar radioaktif, penyumbatan pada tuba fallopi,
gangguan pada rahim dan serviks serta gangguan hormone atau diabetes mellitus.
5.
Kanker Serviks
Kanker
serviks banyak terjadi pada wanita yang sering menimbulkan kematian. Kanker
serviks dapat ditemukan dengan menggunakan teknik Papsmear yaitu cara
pengambilan jaringan serviks dan diperiksa di bawah mikroskop. Timbulnya kanker
ini berhubungan erat dengan infeksi herpes virus tipe dua dan human papilloma
virus.
6.
Herpes Simplex
Genitalis
Penyakit
yang disebabkan oleh virus herpes simplex tipe II yang menyerang kulit di
daerah genital luar, anus dan vagina yang biasanya ditularkan melalui hubungan
seks. Gejalanya berupa gatl- gatal, pedih dan kemerahan pada kulit di daerah
kelamin. Virus herpes simplex tipe I sering menimbulkan gejala- gejala seperti
pada tipe II tetapi berada di daerah mulut, mata dan bibibr berupa sariawan.
Walaupun gejalanya telah menghilang tetapi penyakitnya tidak sembuh, virus
herpes tetap hidup di dalam sel kulit dan ganglion saraf sensoris. Penyakit ini
dapat ditularkan pula oleh ibu hamil kepada fetusnya. Pengobatannya dengan
asiklovir yang dapat mencegah replikasi ADN virus, mengurangi gejala- gejala
penyakit tetapi tidak memberantas virusnya.
7.
Sindrom
Premenstual
Sindrom
premenstrual merupakan keaadan dimana terjadi gangguan emosi, lesu, sakit
kepala, bengkak- bengkak tungkai, rasa perih dan nyeri pada payudara yang
terjadi beeberapa hari sebelum menstruasi dan setelah terjadinya menstruasi.
Penyebab sindrom premenstrual diduga kada estrogen yang tinggi, progesterone
yang rendah, gangguan metabolism karbohidrat, kadar prolaktin yang meninggi dan
gangguan psikis berhubungan dengan sindrom premenstruasi.
8.
Endometriosis
Endometriosis
yaitu terdapatnya jaringan endometrium di luar rahim. Jaringan endometrium
dapat ditemukan di ovarium, peritoneum, usus besar dan kandung kemih sebagai
akibat pengaliran balik darah menstruasi melalui tuba fallopi sewaktu
menstruasi. Gejala nyeri pada menstruasi karena jaringan endometriosis akan
diluruhkan bersamaan dengan menstruasi. Endometriosis sering disertai
infertilitas. Pengobatannya dengan cara operasi atau dengan hormone
progesterone.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar